banner 728x250

5 Menteri Tancap Gas Majukan Danau Toba, Rp 21 Triliun Dana Siap, PT Aquafarm Ditutup?

judul gambar

Tobasa, Transparancy.com – Danau Toba akan disiapkan menjadi pilot project otonomi wisata di Indonesia. Untuk itu, Jokowi mengirimkan 5 menteri ke Danau Toba untuk membahas pembangunan Danau Toba.

Kelima menteri itu, yakni Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Energi Rizal Ramli, Menteri Koordinator Politik Hukum Keamanan Luhut B Panjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

judul gambar

Pemerintah melalui Badan Otoritas Pariwisata Kawasan Danau Toba menyiapkan dana sebesar Rp 21 triliun untuk membangun Danau Toba sebagai destinasi wisata internasional. Dana sebesar itu berasal dari APBN sebesar Rp 10 triliun, sisanya berasal dari pihak ketiga yang akan menjadi mintra pemerintah.

“Kita targetkan akan mendatangkan 1 juta kunjungan wisatawan ke Danau Toba. Kunjungan wisatawan akan mendongkrak pertambahan devisa negara yang diprediksi mencapai puluhan triliun rupiah,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, dalam Rapat Koordinas (Rakor) Badan Otoritas Pariwisata Kawasan Danau Toba dengan pemerintah daerah di Institut DEL, Laguboti, Kabupaten Tobasa, Sabtu (9/1/16).

foto by koran-sindo
foto by koran-sindo

Sedangkan Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan yang mewakili orang Batak di Sumut berharap pembangunan infrastruktur kawasan Danau Toba segera terealisasi.

Bukti komitmen pemerintah membangun wisata Danau Toba, dituangkan Menteri Kemaritiman Rizal Ramli dengan menggelar rapat koordinasi pengembangan kawasan Danau Toba bersama 5 lima beserta pemerintah daerah. “Kami orang Batak mengucapkan terimakasih atas perhatian Presiden Jokowi yang memprogramkan pengembangan destinasi Danau Toba,” ujar Luhut. 

2 PERUSAHAAN BESAR DI KAWASAN DANAU TOBA HARUS DI TUTUP
Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli meminta dua perusahaan besar di sekitar Danau Toba berhenti beroperasi. Menurutnya, kedua perusahaan itu memiliki andil besar terjadinya pencemaran lingkungan di kawasan destinasi unggulan Indonesia itu.

“Kalau dalam satu tahun membandel, kami minta Ibu Siti (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan) saya kasih mission kalau ngeyel, coba bertahan, coba dituntut bikin bangkrut bisnisnya,” ujar Rizal saat Rapat Pengambangan Pariwisata Danau Toba di Institut DEL Teknologi, Toba Samosir, Sabtu (9/1/2016).

Menurut Rizal, pemerintah tidak akan main-main mengembangkan pariwisata Danau Toba. Ia menginginkan Danau Toba melebihi Monaco. Pembangunan infrastruktur misalnya jalan tol, bandara, sedang disiapkan untuk mewujudkan masa depan Danau Toba yang lebih baik.

Namun tutur dia, semua upaya pemerintah itu akan sia-sia bila perusahaan-perusahaan itu terus mencemari Danau Toba. Namun, Rizal tidak menyebutkan nama perusahaannya.

Di sekeliling Danau Toba terdapat enam perusahaan besar yakni PT Toba Pulp Lestari, PT Aquafarm Nusantara, PT Allegrindo, PT Gorda Duma Sari, PT Simalem Resort, dan PT Inalum.

Anehnya, Perkataan Rizal Ramli menunjuk Menteri Susi untuk Eksekusi, itu mengarah kepada PT Aquafarm Nusantara

Sementara, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Pera Basuki Hadimuljono menyebutkan, insfrastruktur jalan tol yang akan dibangun menuju destinasi Danau Toba sepanjang 116 kilometer dengan jarak tempuh waktu 90 menit.

“Selama ini untuk mencapai Danau Toba dari Kota Medan-Parapat membutuhkan waktu 5-6 jam. Dengan adanya jalan alternatif yang akan dibangun pemerintah akan mempersingkat perjalanan wisatawan ke Danau Toba. Inilah yang menjadi daya tarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Sumut,” katanya.

Bukan hanya itu saja, jalan alternatif lain juga akan ditembus oleh pemerintah. Seperti jalan dari Sibolga menuju Danau Toba menjadi prioritas pemerintah untuk menembusnya. Selain itu, membangun jalan lingkar Samosir. Statusnya akan menjadi jalan nasional.

Transportasi lain yang akan diutamakan dalam pengembangan destinasi wisata Sumut adalah kereta api. Tapi masih dalam kajian lagi oleh pemerintah.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyatakan dukungan dengan terbangunnya infrastruktur untuk destinasi wisata Danau Toba dengan menggunakan lahan Hutan Lindung.

“Di sekitar Danau Toba ada 44 persen lahan berstatus hutan lindung dan suaka alam. Ini memungkinkan untuk bisa dipakai dalam pengembangan destinasi Danau Toba,” ujar Siti.

Ia mengakui, terjadi pencemaran air dan lingkungan Danau Toba yang disebabkan ulah masyarakat dan pihak swasta. Dominan pencemaran dilakukan oleh peternak ikan keramba dan peternak hewan di sekitar Danau Toba. Kondisi Danau Toba kian memprihatinkan dengan dijadikannya tempat pembuang limbah.

Untuk itu, pihaknya merekomendasikan kepada pemerintah daerah untuk melakukan penertiban dan penataan agar hasil dari terbangunnya destinasi Danau Toba dapat dirasakan rakyat. Usai menggelar rakor, lima menteri bersama Plt Gubernur Sumut berkeliling Danau Toba dengan menumpangi dua helikopter.(TR-sindo)

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.