banner 728x250

AKTIVITAS GUNUNG AGUNG MENURUN, PENERBANGAN BERANGSUR NORMAL

Deputi Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana, Kemenko PMK, Masmun Yan Mangesa. foto/Dok Humas Kemenko PMK.
judul gambar

JAKARTA, MEDIATRANSPARANCY.COM – Menurunnya aktivitas vulkanik Gunung Agung, Bali, telah membuat Bandara Internasional Ngurah Rai beroperasi secara penuh. Secara berangsur Bandara Internasional I Gusti Ngurah telah beranjak normal sejak Rabu (29/11/2017) lalu.

Berdasarkan data manifes yang ada, sepanjang Senin (4/12) total jumlah penumpang domestik dan internasional yang datang dan pergi sekitar 31 ribu orang yang dilayani oleh  340 pesawat.

judul gambar

“Kita berharap ini adalah tanda-tanda baik. Ada kecenderungan Gunung Agung lebih stabil, meski masih belum benar-benar bisa dikatakan aman untuk masyarakat sekitar,” ucap Deputi Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana, Masmun Yan Mangesa di Kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta,  Senin (4/12/2017).

Menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)  konsentrasi gas sulfur dioksida (SO2), yang menjadi indikator aktivitas vulkanik  Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, terus menurun jika dibandingkan hari-hari erupsi eksplosif pada 26-27 November 2017. Selain itu, kondisi asap vulkanik Gunung Agung juga sudah sedikit berkurang dengan ketinggian 1.500-2.000 meter dari puncak kawah.

Menurut Masmun Yan, menurunnya aktivitas Gunung Agung itu harus tetap diwaspadai oleh masyarakat sekitar. Hal ini disebabkan gunung agung masih dalam fase kritis. “Masyarakat jangan terlena, tetap waspada, utamanya mereka yang berada dalam radius 8 km,” katanya.

Disisi lain, purnawirawan jenderal bintang dua TNI AU itu juga menyampaikan imbauan masyarakat harus waspada terhadap cuaca ekstrem yang masih berpotensi pada bulan Desember.

Perlu diketahui, kata Masmun Yan, cuaca ekstrim tersebut akan memberikan dampak pada hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang akibat  tumbuhnya siklon tropis di Laut Selatan. Siklon ini berpotensi menimbulkan hujan deras, angin kencang dan ombak di sebagian Sumatera dan Jawa.

“Kita semua bisa meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, sehingga mudah-mudahan Desember yang katanya puncak ekstrem itu bisa kita lewati semua dalam keadaan baik,” jelas Masmun Yan.

Sebagai pejabat yang menangani persoalan kebencanaan di Kemenko PMK, Yan mengatakan, bahwa seluruh jajaran pemerintahan telah disiagakan untuk mengantisipasi segala kemungkinan. Oleh karena itu, Yan mengingatkan perlunya langkah koordinasi antara berbagai pihak baik di tingkat pusat maupun daerah.

“Sosialisasi terhadap kemungkinan peningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan harus terus kita lakukan bersama-sama dan terkoordinasi, agar masyarakat dan aparat desa bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan,” ujar Yan. (ES265)

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.