banner 728x250

DIREKTUR JENDERAL WANITA PERTAMA DITJEN PAS, SRI UTAMI : KOMITMEN DENGAN INTEGRITAS TINGGI

judul gambar

JAKARTA, MEDIATRANSPARANCY.COM – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) memasuki babak baru pasca dilantiknya Sri Puguh Budi Utami sebagai Direktur Jenderal Pemasyarakatan yang menjadi wanita pertama di Indonesia memimpin Ditjen Pemasyarakatan. Utami yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Ditjen PAS dilantik oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Menkum & HAM RI), Yasonna H. Laoly, Jumat pagi di Graha Pengayoman Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Pelantikan dihadiri oleh Pimpinan Tinggi Madya, Staf Ahli Menteri, Staf Khusus Menteri, Penasehat Menteri, Pimpinan Tinggi Pratama dan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM. Dan moment ini merupakan sejarah baru bagi Pemasyarakatan bahkan Kementerian Hukum dan HAM.

judul gambar

“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas amanah yang diberikan. Dukungan dari anda semua menjadi motivasi bagi saya untuk bekerja lebih baik lagi,” kata Utami sesaat setelah pelantikannya.

Selanjutnya siangnya dilanjutkan, dengan serah terima Jabatan (Sertijab) dan lepas sambut Direktur Jenderal Pemasyarakatan yang dilaksanakan bertempat di Hall Graha Bhakti Pemasyarakatan, Kantor Direktorat Jenderal (Ditjen) Pemasyarakatan jalan Veteran Nomor 11, Jakarta Pusat pada, Jum’at (4/5/2018).

Terpantau mediatransparancy.com,  Mardjoeki Plt. Ditjen PAS ketika menyampaikan amanat perpisahannya mengatakan untuk selalu berkomitmen dan berintegritas serta terus melanjutkan perjuangannya nantinya mampu menjadikan Ditjen semakin hari semakin baik kedepannya.

“Dengan itensitas penghuni lapas yang semakin tinggi serta terlampaui oleh dinamika dilapangan, dengan ketepatan, kecepatan mengambil keputusan maka hal tersebut dengan mudah dapat diatasi,” ujar Mardjoeki

“Menjadi tanggung jawab kita bersama, selain dengan dukungan para senior, dan mungkin hanya sedikit sumbangsih yang dapat saya berikan dalam masa kepemimpinan dengan waktu singkat, hanya 4 bulan juga dengan keterbatasan yang saya miliki. Namun perbaikan-perbaikan menejemen terus berjalan seirama dan dapat merespon tuntutan publik,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal penggantinya, Sri  Utami yang berhasil membuktikan bahwa bukan hanya intelektualitas, selain usaha yang keras diiringi dengan integritas yang tinggi akan memberikan hasil yang luar biasa.

Utami merupakan lulusan terbaik Akademi Ilmu Pemasyarakatan tahun 1986 dan memulai karirnya sebagai petugas Pemasyarakatan di Lapas Wanita Medan pada tahun yang sama. Perempuan kelahiran Ponorogo 2 Juli 1962 ini juga sempat menjadi Kepala Biro Perencanaan di Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM pada tahun 2011 sampai dengan 2016.

Utami, perempuan yang telah hidup mandiri sejak duduk di bangku SMP ini dalam kata sambutannya saat sertijab mengatakan saat ini merupakan babak baru, sejarah baru dalam dunia lembaga pemasyarakatan Indonesia dan merupakan suatu kebanggan untuk wanita Indonesia.

“Saya merupakan direktur ke 17 dan satu-satunya yang perempuan serta dipercaya untuk memimpin lembaga pemasyarakatan Indonesia. Saya tidak bekerja sendiri, ada kepala Kanwil serta unit-unit yang profesional dibawahnya,” tutur Utami.

Arahan Menkumham menjadi acuan dirinya bekerja mengemban tugas, dengan dasar pernah menjadi kepala divisi dibeberapa daerah. Karir Utami dimulai saat menjabat sebagai Kepala Sub Seksi Registrasi di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Medan. Delapan tahun kemudian Utami dipercaya untuk menjadi Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehakiman. Perkembangan karirnya semakin pesat ketika menduduki jabatan sebagai Kepala Divisi Administrasi di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bangka Belitung, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Banten.

2 tahun menjabat sebagai Sekretaris Ditjen PAS, Utami mengakui bahwa pembenahan harus terus dilakukan melihat kondisi Pemasyarakatan saat ini. Sinergi dan pelayanan prima oleh petugas Pemasyarakatan dianggap sebagai kunci tercapainya tujuan Pemasyarakatan.

“Tantangan dunia Pemasyarakatan saat ini semakin berat. Diperlukan kerja keras, kerja pintar dan kerja ikhlas. Saya tidak meragukan kemampuan teman-teman. Mari kita bekerja sama untuk Pemasyarakatan yang lebih baik. Kita pasti bisa, dengan bekerja bersama,” pungkasnya.

Sedangkan sambutan Menteri Hukum dan HAM disampaikan Sekjen Kemenkumham, Bambang Rantam Sariwanto. Selain itu, dalam kegiatan Serah terima Jabatan (Sertijab) dan lepas sambut Direktur Jenderal Pemasyarakatan kali ini diisi tausiyah dan do’a oleh ustadz H. Yusuf Mansyur, serta dirangkaikan dengan serah terima memori jabatan dan tasyakuran.

 

 

Reporter : Ach Zark
Editor : Ahmad Z
judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.