banner 728x250

Indonesia Targetkan Raih Juara Umum Dalam ASC 2018 di Thailand

judul gambar

KOTA BEKASI, MEDIATRANSPARANCY.COM – Melalui ajang ASEAN Skills Competition (ASC) pemerintah berupaya untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja muda Indonesia hingga mampu mencapai standar kompetensi di tingkat ASEAN.

Berdasarkan pantauan dan data yang dihimpun transparancy.com, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri berharap, penyelenggaraan ASC di tahun-tahun mendatang semakin berkualitas dan kredibel baik dari segi penyelenggara, peserta, maupun kompetitornya.

judul gambar

“Saya ucapkan selamat kepada pemenang seleksi nasional yang akan mewakili indonesia pada Oktober 2018 di Thailand. Kita harus menargetkan meraih juara umum,” kata Menteri Hanif saat menutup Seleknas ASC ke-12 di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK)-Cervest Kota Bekasi, Jawa Barat pada, Sabtu (09/9/2017).

Dalam kurun waktu 10 bulan kedepan, para pemenang seleksi nasional ASC ke-12 akan mendapatkan pelatihan yang intensif sebelum mengikuti gelaran ASC. Ajang ASC merupakan pembuktian bahwa dunia kompetensi merupakan dunia yang penuh dengan persaingan.

“Ini merupakan suatu pertarungan bagaimana daya saing SDM bisa terus  dipertarungkan baik di ajang nasional maupun ditingkat regional ASEAN,” tuturnya.

Menurut Menaker, baik pendidikan maupun pelatihan vokasi selama ini di pandang sebelah mata. Padahal realitanya banyak sarjana yang tidak memiliki keterampilan dan menganggur. “Soal keterampilan dan kompetensi ini ibarat dua sisi  mata uang dalam persaingan global yang keduanya harus kita miliki,” ungkap Menaker.

Jika SDM indonesia tidak memiliki kompetensi tidak akan bisa bersaing dan kesempatan untuk menang. Angkatan kerja muda Indonesai harus berada diatas standard pasar kerja.

“Kenapa harus diatas standar, karena kalau diatas standar maka anda pasti menang. Kalau anda sesuai standar, anda bisa menang, tapi kalau anda di bawah standar anda pasti kalah,” papar Menaker.

Menaker berharap generasi mileneal indonesia menjadi generasi yang diatas standar pasar kerja sehingga tenaga kerja Indonesia bisa bersaing negara lain. Sudah saatnya Indonesia meninggalkan sumber daya alam sebagai tumpuan untuk melakukan pembangunan.

“Karena selain persoalan lingkungan, kita juga tahu bahwa terus mengekploitasi alam akan mengakibatkan ketidak adilan antar generasi,” ujar Menaker.

Ia menambahkan, saat ini dan kedepannya Indonesia harus menjadikan pendidikan dan pelatihan vokasi sebagai prioritas agarterfokus pada pembangunan SDM sebagaimana sudah di prioritaskan oleh Presiden Joko Widodo.

“Oleh karena itu skema baik pendidikan maupun pelatihan vokasi harus terus kita gaungkan. harus terus kita edukasikan juga kepada masyarakat. Bahwa mengirim anak ke tempat pelatihan kerja juga dapat membekali mereka dengan keterampilan dan kompetensi yang akhirnya bisa masuk ke pasar kerja,” pungkas Menaker.

Seleksi ASC diikuti 300 peserta yang terdiri atas 167 orang dari juara pertama seleksi daerah tingkat provinsi, 35 orang juara pertama dari lembaga ketrampilan siswa, serta 98 peserta dari industri atau lembaga pelatihan kerja.

Seleksi tidak hanya dipusatkan di BBPLK Bekasi, tapi juga di BBPLK Serang, BLK Bandung, BLK Semarang, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, dan Pusat Pelatihan Industri Kayu (PPPIK-PIKA) Semarang,

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK)-BOE Malang, LPP Mooryati Soedibyo Jakarta, Puspita Martha International Beauty School Jakarta, serta Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta.
(A.Zark/Humas)

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.