banner 728x250

KEMENDIKBUD DAN TNI SELENGGARAKAN KEGIATAN ASISTENSI PENDIDIKAN PANCASILA DAN BELA NEGARA DI KOTA AMBON

judul gambar

AMBON, MEDIATRANSPARANCY.COM – Sebagai wujud melaksanakan mandat Nawa Cita Presiden RI, Joko Widodo dan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyelenggarakan kegiatan Asistensi Pendidikan Pancasila dan Bela Negara bagi siswa dan siswi jenjang pendidikan SMP di kota Ambon yang pembukaannya dilaksanakan di Makorem 151/Binaiya, Kodam XVI/Pattimura, Jalan A Yani No 1, Kecamatan Sirimau, Ambon, Provinsi Maluku, Selasa (13/2/2018).

“Asistensi Pendidikan Pancasila dan Bela Negara kita laksanakan sebagai wujud menjalankan mandat Nawa Cita tentang penguatan karakter. Penguatan pendidikan karakter (PPK) harus dilakukan di semua lingkungan pendidikan, dan salah satu program tersebut adalah memperkuat kembali pemahaman dan pelaksanaan Pendidikan Pancasila dan peran serta partisipasi penuh terhadap bela negara,” kata Hamid Muhammad, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen), Kemendikbud pada Apel Pagi, sekaligus pembukaan di Markas Komando Resort Militer (Makorem) 151 Binaiya, Kota Ambon, Maluku.

judul gambar

Ditengah para peserta dan pendamping program kegiatan tersebut, Dirjen Dikdasmen, Hamid menyampaikan hal yang perlu dilakukan para siswa sebagai upaya penguatan pendidikan karakter melalui Pendidikan Pancasila dan Bela Negara adalah para siswa diharapkan dapat melakukan kegiatan dengan nilai-nilai karakter baik berlandaskan agama dan tradisi, kejujuran, dan  taat kepada guru dan orang tua.

Kemudian, lanjut Hamid, para siswa diharapkan dapat melakukan penguatan karakter yang berorientasi pada kinerja, disiplin, tanggungjawab, memiliki cita-cita yang tinggi, dan tidak patah semangat jika mengalami kegagalan. “Karakter yang berkaitan dengan kebangsaan dan nasionalisme. Kebangsaan dan cinta tanah air itu bukan hal yang bisa ditawar, kalau itu sudah luntur pada generasi kita maka taruhannya itu NKRI. Yang adik-adik lakukan sekarang itu adalah bagian yang ketiga ini, kita perkokoh Pendidikan Pancasila, kita Bela Negara kita sebagai bukti kita cinta kepada tanah air kita,” tutur Dirjen Hamid.

Selain itu, Dirjen Hamid juga menyampaikan, hal yang harus dihindari para siswa, yakni jangan biasakan membiarkan perundungan hingga tawuran. Jika ada siswa yang melakukan hal tersebut, kata Dirjen Hamid, jangan dibiarkan saja, dan harus dihentikan. Kemudian, hindari pornografi dan porno aksi, serta jauhi segala bentuk narkoba. “

Terakhir yang harus dihindari oleh seluruh siswa adalah segala macam bentuk pemikiran atau aksi-aksi radikalisme,” tegas Dirjen Hamid.

Kegiatan Asistensi Pendidikan Pancasila dan Bela Negara yang dilaksanaan di Kota Ambon ini merupakan salah satu percontohan. “Kemendikbud memberikan satu bentuk percontohan untuk memperkuat Pendidikan Pancasila dan Bela Negara, yang kemudian diharapkan pemerintah daerah lain dapat melaksanakan kegiatan yang serupa. Percontohan kita ambil dua daerah, bagian timur di Kota Ambon, dan bagian barat akan dilaksanakan di Kota Medan,” jelas Dirjen Hamid.

Ia berharap melalui kegiatan tersebut para peserta juga dapat teredukasikan dan memiliki pemahaman tentang penggunaan media sosial yang baik. “Tidak semua yang ada di media sosial itu baik. Kita berikan pemahaman kepada mereka, bahwa setiap yang masuk di media sosial itu harus di klarifikasi, sumbernya harus jelas, dan kegunaannya juga jelas,” jelas Dirjen Hamid.

Pada kesempatan ini, Paban II/Puanter Sterad Mabesad, Kolonel Inf Yunianto yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, bahwa peran TNI adalah membantu Kemendikbud berdasarkan perjanjian kerjasama yang ditandatangani Mendikbud dan Panglima TNI untuk bersama-sama membantu melaksanakan perwujudan dari Pendidikan Pancasila dan Bela Negara.

“Pada kegiatan ini, para siswa selain mendapatkan paparan tentang Pendidikan Pancasila dan Bela Negara juga diberikan pengenalan Alutsista, dan kemudian kita berikan kesempatan untuk naik kendaraan tempur yang melintasi jalan di depan sekitar Korem,” jelas perwira yang akrab disapa Yunianto tersebut.

Para peserta kegiatan Asistensi Pendidikan Pancasila dan Bela Negara berjumlah 475 siswa dan 25 pendamping, berasal dari SMP Negeri 1 Ambon, SMP Negeri 9 Ambon, SMP Negeri 10 Ambon, SMP Negeri 12 Ambon, SMP Negeri 16 Ambon, SMP Kristen YPKPM, SMP AL-Hurah Ambon, SMP IT AS-Asalam, SMP Muhamadiyah, SMP AL-Wathan, SMP AL-Hilal Ambon, dan SMP Hang Tuah Ambon. (ES265)

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.