banner 728x250

SIANG INI RIDWAN KAMIL PINDAH KEDIAMAN

judul gambar

BANDUNG, MEDIATRANSPARANCY.COM – Bakal calon gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan meninggalkan Pendopo, rumah dinasnya sebagai Wali Kota Bandung periode 2013 -2018. Ridwan Kamil segera mengikuti kontestasi Pilkada 2018 setelah melakukan pendaftaran sebagai Cagub Jabar bersama Wakilnya Uu pada 9 Januari 2018 lalu.

Kang Emil dan keluarga akan meninggalkan Pendopo siang ini dengan mobil pribadinya menuju rumah kontrakannya di Cipaganti, Bandung.

judul gambar

“Hari ini saya pindah kediaman karena sebagai kepala daerah, saya harus memberikan contoh bahwa dalam proses Pilkada tidak boleh menggunakan fasilitas negara,” kata Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil di Pendopo, Bandung, Sabtu (20/1/2018) pagi ini.

Sekarang, lanjut Kang Emil, dirinya akan ngontrak rumah di Jalan Cipaganti, Bandung. Kenapa ngontrak? karena rumah pribadi di komplek Cigadung terlalu kecil juga menjaga kenyamanan tetangga di sana karena urusan-urusan Pilkada membutuhkan mobilitas keluar masuk yang cukup tinggi.

Kang Emil menjelaskan, ada dua rumah yang dikontraknya. Satu rumah untuk ditinggali keluarga dan satu rumah untuk dijadikan Posko pemenangan Rindu (Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum). Lokasi kedua rumah sama-sama di Jalan Cipaganti, supaya koordinasi dan mobilitas antara dirinya dan Tim Relawan akan lebih mudah dan efisien.

Dalam waktu dekat, Kang Emil akan cuti dari jabatannya sebagai Wali Kota Bandung setelah penetapannya sebagai calon Gubernur Jabar oleh KPUD pada tanggal 14 Februari 2018.

Setelah cuti, menurut Kang Emil, dia akan kembali bertugas sebagai Wali Kota. “Tapi kan, masa jabatan tinggal 2,5 bulan lagi, tanggung kan kalau pindah lagi ke sini (Pendopo). Jadi kepindahan hari ini adalah pindah selamanya atau permanen,” ucap Kang Emil.

“Mungkin Pendopo masih digunakan untuk kegiatan dinas, tapi tidak ada keluarga yang menghuni di sini lagi,” katanya.

Emil mengakui banyak sekali suka duka tinggal di Pendopo bersama keluarga. Pendopo, bangunan heritage ini, kata Kang Emil sudah sangat indah secara lanskap, tapi dulu kurang terurus. Sekarang dari arah depan sampai belakang sudah direnovasi dan taman-taman sudah dibangun sehingga terlihat lebih asri.

Dulu jalur belakang, kata Kang Emil, hanya untuk mobil lewat. Di sana saya buat taman yang ada kolam airnya. Kalau dulu orang hilir mudik tidak ada zona, sekarang diatur lebih tertib, misalnya zona tamu sebelah barat, sedangkan zona kedinasan sebelah timur.

Tak hanya itu, tambah Ridwan, suasana Pendopo juga menjadi lebih hidup, kupu-kupu mulai berdatangan, padahal dulu nggak ada. Pendopo juga sering dipakai untuk kegiatan budaya dan agama. “Pendopo kini lebih open untuk masyarakat,” ujarnya sambil tersenyum.

Kini, semua kenangan dan karya-karya indahnya di Pendopo itu segera ditinggalkan. Namun, Kang Emil mengakui sudah sejak dulu melatih keluarganya bahwa jabatan itu hanya titipan dan sifatnya sementara. “Betah mah secukupnya, karena hidup ini perjalanan, bukan destinasi. Itu cara saya melatih saya dan keluarga supaya tidak ada post power syndrom,” ujarnya.

Kepada anak-anaknya, Kang Emil juga selalu mendidik kesederhanaan dan kemandirian. “Walaupun anak Wali Kota, anak saya tetap naik sepeda ke kampusnya di ITB atau ngojek online. Kalau dia mau pakai mobil, dia tidak saya belikan mobil, tapi boleh pinjam mobil bapak ibunya,” tukas ayah dua anak ini.

Ruang yang paling disukai Kang Emil di Pendopo, menurut dia adalah ruang tidur. “Ruang tidur, saya desain sebetah mungkin. Buka kamar tidur, saya langsung lupa urusan kedinasan,” ujarnya tertawa kecil.

Sebab menurut dia, sebagai pejabat, urusan kedinasan nggak beres-beres sehingga membuatnya sering saya tidur diatas jam 11 malam. “Meski tidur malem, saya bangun subuh, habis sholat, saya tidur lagi sedikit. Itu cara saya menjaga kebugaran agar tubuh tetap fit,” ujarnya. (ES265)

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.