banner 728x250

WALIKOTA  JADI NARASUMBER SEMINAR IPDN DI JAMBI  

judul gambar

KOTA JAMBI, MEDIATRANSPARANCY.COM– Program inovasi unggulan Walikota Jambi yang telah mendunia, “Bangkit Berdaya” dan “Kampung Bontang “, sepertinya telah menginspirasi berbagai pemerintah daerah di seluruh Indonesia.

Hal tersebut nyata mengemuka saat Walikota Jambi DR. H. Syarif Fasha, ME didaulat menjadi narasumber pada acara Seminar Hasil Pengabdian Masyarakat Tahun 2017 Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), yang diselenggarakan selama 2 hari (12 s.d. 13 Januari 2017), bertempat di O2 Weston Hotel Jambi.

judul gambar

Seminar yang langsung di hadiri oleh Gubernur IPDN Prof. Ermaya Suradinata, SH, MH, MS, Wagub IPDN Prof. Hasan Efendi, Direktur IPDN Kampus Daerah seluruh Indonesia, Oponen Utama IPDN, Dosen IPDN.

Turut pula hadir pejabat utama daerah-daerah pendampingan LPM IPDN, seperti Sekda Kota Palu, Asisten dan Camat Kota Balikpapan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Mamasa, Kabupaten Natuna, Kabupaten Supiori, Kabupaten Roti Ndao, Kota Palu, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Trenggalek, Kota Ternate,

Kepala LPM IPDN, sekaligus sebagai Ketua Panitia Dr. H. Bayi Priyono, SH, MM, menjelaskan bahwa Kota Jambi memang dipilih sebagai tempat penyelenggaraan seminar hasil pengabdian masyarakat karena dinilai memiliki role model yang tepat bagi pelaksanaan pengabdian masyarakat IPDN, yaitu Bangkit Berdaya dan Kampung Bantar.

Bahkan di hari terakhir, seluruh peserta seminar meninjau langsung Kelurahan Penyengat rendah sebagai salah satu lokus acak percontohan program Bangkit Berdaya dan Kampung Bantar di Kota Jambi.

Seminar tersebut pun diisi dengan diskusi panel, yang disampaikan oleh tokoh penting. Diantaranya Rektor/Gubernur IPDN Prof. Ermaya Suradinata, SH, MH, MS, Dr. Hj. Diah Anggraeni, SH, MH, Drs  H. Mukhlis, M.Si (Sesditjen PPMD Kemendes PDT) dan Walikota Jambi Dr. H. Syarif Fasha, ME.

Pada acara pembukaan tersebut, Walikota Fasha diberi kehormatan pertama kali menyampaikan paparannya yang berjudul

“Smart City dan Peningkatan PAD Kota Jambi”.

“Di Kota Jambi, konsep Smart city tidak selalu berbicara tentang internet, namun kita berbicara tentang bagaimana kota pintar semestinya. Diawal kepemimpinan kami sebagai kepala daerah, kami mengoptimalkan kekuatan besar, yaitu partisipasi masyarakat dalam membantu pemerintah membangun Kota Jambi,” sebut Fasha.

Fasha pun menjelaskan bahwa strategi pembangunan dirinya dalam membangun Kota Jambi telah diukur secara cermat.

“Tahun 1 dan ke-2 kami membangun budaya dan mindset masyarakat untuk sadar dan berpartisipasi membangun Kota Jambi, melalui berbagai inovasi. Salah satunya adalah Bangkit Berdaya dan Kampung Bantar yang telah mendunia dan diakui secara Internasional. Inovasi tersebut terbukti efektif mengakselerasi pembangunan ditengah keterbatasan dana pembangunan. Di tahun 3 dan 4 baru kami fokus membangun teknologi smart city, melalui berbagai aplikasi pelayanan publik,” jelas Walikota Fasha.

Fasha pun menjelaskan, dengan adanya strategi tersebut target pembangunan Kota Jambi yang tertuang dalam RPJMD selama 5 tahun, dapat di selesaikan hanya dalam kurun waktu 3 tahun. Tepat kiranya visi “Kota Jambi 3 Tahun Bangkit” dapat dilaksanakan dengan efektif oleh dirinya.

Apresiasi dan pengakuan pun hadir dari seorang Rektor dan Gubernur IPDN, Prof. Ermaya. Sebagai salah seorang pencetus konsep “Revolusi Mental” ala Presiden Jokowi tersebut, menyebut Walikota Fasha sebagai seorang tokoh yang berhasil sebagai seorang pemimpin.

“Walikota Jambi melaksanakan kepemimpinan berdasarkan pengalaman dalam keterbatasan menjadi pembangunan yang maksimal. Beliau mengeluarkan dalil konsulat premis “Bangkit Berdaya” yang di analisa menggunakan ASOCA (Ability, Strength, Opportunity, Culture dan Agility). Model tersebut merupakan hasil nyata pengalaman yang direferensikan dengan teori secara akademis yang layak dijadikan model baru dan yang pertama di Indonesia. Model yang diciptakan Doktor Fasha dapat dipakai untuk seluruh Indonesia sesuai dengan karakter masing-masing. Saya lihat model ini bukan hanya untuk di Jambi saja, bahkan seluruh Indonesia bisa digunakan model beliau,” jelas Prof. Ermaya

Lanjut Prof. Ermaya, semangat untuk terus belajar dan tidak berpuas diri akan pengetahuan, terus ditunjukkan oleh Walikota Fasha sebagai seorang pemimpin.

“Yang buat saya bangga adalah beliau selalu ingin terus belajar. Sebagai pemimpin harus banyak belajar. Banyak kegagalan pemimpin, jika sudah menjadi  memimpin tidak mau belajar lagi. Beliau sudah jadi pemimpin bahkan sudah bergelar doktor, namun masih ingin belajar terus. Wujud nyata yang perlu dicontoh pemimpin lain,” sebut Gubernur IPDN tersebut.

Red

Editor: Romy
judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.