banner 728x250

Mangihut Sinaga Dirindukan Menjadi “Bapak” Porlak Rakyat KDT

Mangihut Sinaga (kiri) dan Yasona Laoly (kanan) saat Acara Mubes PPTSB Oktober 2022 di Hotel Danau Toba Internasional, Medan (Foto: Dok Mediatransparancy)
judul gambar

SAMOSIR, MediaTransparancy – Mengadopsi ‘Porlak Batak’ sebagai model pelestarian lingkungan KDT oleh “LSM GRACIA Indonesia; bukanlah atas dasar sambal lalu. Menurut Paul Manjo Sinaga bahwa pemilhan itu merupakan sebuah proses pemikiran mendalam dan panjang atas sejarah  masyarakat yang bermukim pada Kawasan Danau Toba. Porlak Batak, sebagaimana yang disebutkan Paul Manjo Sinaga dari penjelasan latar belakangnya, adalah sebuah tempat yang menjadi sumber ekonomi Masyarakat Batak yang menempati setiap huta.

Karena porlak adalah sebuah tempat sumber ekonomi, maka oleh Masyarakat Huta dia dirawat dan dijaga keberadaannya dari berbagai ancaman yang mungkin terjadi,” ujar Paul Manjo Sinaga, yang sejak lebih 10 tahun terakhir tetap terus mengamati dan memberikan perhatiannya terhadap pertanian berbasis kelompok di KDT.

judul gambar

Itulah alasan LSM yang digawangi oleh Ir. Kadiman Pakpahan dan Hisar Sihotang, SH mengadopsi  ‘Porlak Batak’ sebagai kegiatan lingkungannya di KDT. Dengan model ‘Porlak Batak’, pegiat LSM yang telah berkiprah sejak tahun 2008 tersebut, ingin memberdayakan lahan-lahan terlantar yang ada di pinggiran Danau Toba, menjadi lahan-lahan produktif yang mensejahterahkan warga yang tinggal disekitarnya.

“Bagi kami, ini adalah sebuah ironi. Masyarakat yang tinggal di sekitar pinggir Danau Toba memiliki lahan yang terbetang cukup luas. Tetapi lahan-lahan itu tidak memberikan kesejahteraan kepada warganya karena terlihat terlantar tidak terberdayakan,” ujar Hisar Sihotang, yang leluhurnya berasal dari Turpuk Sihotang, Kecamatan Harian, Kabaupaten Samposir.”Lahan-lahan terlantar itu harus diberdayakan dan warga sekitar harus mendapat manfaatnya,” lanjut Hisar Sihotang yang menjadi penasehat sebuah Ormas bernama “Forum Betawi Rempug (FBR)” Jakrta ini.

Dengan mengusung nama “GELMARA” (Gerakan Lingkungan Mensejahterahkan Rakyat), Paul Manjo Sinaga dan Hisar Sihotang menggalang rekan-rekan pengurus LSM-nya untuk bersatu padu menyatakan komitmen dan kerja kerasnya terhadap terlaksananya program kegiatan itu dengan sukses. Terkait hal tersebut, DPP LSM Gracia Indonesia telah menerbitkan SK terbentuknya perpanjangan tangannya dengan misi khusus untuk menangani “GELMARA”.

“Bapak Porlak RakyatKDT”

Namun, walau komitmen untuk melaksanakan misi telah dibuat, menggalang seluruh potensi kekuatan untuk terwujudnya “GELMARA”, adalah hal yang logis dipertimbangkan untuk adanya sosok yang menjadi panutan yang memberi arahan-arahan dari seorang figure. Dengan terus terang, baik Paul Manjo Sinaga atau pun Hisar Sihotang dangat mengharapakn sosok figur tersebut. Apalagi hal itu dikaitkan dengan kultur Budaya Batak, sosok pimpinan yang menjadi uluan adalah hal yang menentukan dalam setiap Komunitas Batak.

Untuk sekedar diketahui, menurut konsep Batak Toba, uluan adalah seorang pemimpin diakui dan diikuti atas dasar karya nyata dan sumbangsih yang telah diberikannya terhadap eksistensi kejayaan komunitasnya. Berdasarkan itu, dalam Masyarakat Batak, uluan menjadi figus entral yang menetukan. Maka adalah hal logis dan masuk akal bila Paul Manjo Sinaga dan Hisar Sihotang memiliki pemikiran untuk kehadiran sosok uluan dalam “Gelmara”.

Dan tidak hanya mereka berdua yang punya pemikiran seperti itu. Ternyata semua sepakat yang telah diberi kepercayaan untuk melaksanakan program kegiatan “GELMARA” ini, juga memiliki pemikiran yang sama. Seperti misalnya Junjungan Marpaung atau Sarimonang Sinaga, juga mengharapkan kehadiran uluan ini.

“Mengingat porlak adalah bagian Kultur Batak, maka sosok uluan diperlukan untuk terlaksanannya program ini. Kita harus sadari, Porlak Batak lahir dari sebuah Masyarakat Dalihan Natolu, maka agar nilai-nilai tetap terjaga dalam program kegiatan, kehadiran uluan pun akan sangat membantu tim yang telah dipercayai menjalankannya,” ujar Junjungan Marpaung, yang sehari-hari menjadi contributor stasiun TV iNews.

Hal yang sama juga dinyatakan oleh Sarimonang Sinaga. Mengenai uluan ini, dia mengatakan bahwa tanpa uluan, sebuah komunitas Maasyarakat Batak tidak akan pernah ada. “Uluan adalah pemimpin sebuah Komunitas Masyarakat Batak. Tanpa uluan, maka tidak ada Komunitas Masyarakat Batak”, ujarnya dalam Bahasa apologetif.

Merindukan Sosok Mangihut Sinaga

Merujuk dari beberapa sosok Tokoh Batak yang menonjol saat ini, tanpa tedeng aling-aling, Paul Manjo Sinaga menyebutkan nama Mangihut Sinaga untuk menjadi uluan “Porlak RakyatKDT”. Selain punya track record yang cemerlang dalam karirnya sebagai Jaksa, Mangihut Sinaga juga telah ‘mewakafkan’ waktunya selama 12 tahun menjadi Ketua Umum sebuah Penguan Marga yang besar bernama PPTSB (Parsadaan Pomparan Toga Sinaga & Boru).

“Sebagai jaksa karir, beliau telah mencapai jenjang Eselon-1, dimana itu adalah kariri tertinggi sebagai PNS. Sedang sebagai ketua sebuah komunitas marga, beliau juga telah berhasil membangun organisasinya di seluruh NKRI dengan berbagai wilayah dan cabang”, ujar mantan karyawan sebuah perusahaan PLTMH ini menyampaikan argumentasinya.

Hisar Sihotang seperti sejalan dengan argumentasi yang diberikann Paul Manjo Sinaga. Dan memang demikianlah adanya. Dari pengakuannya, Hisar pun sudah lama memantau sosok Putra Samsoir asal Sirait Nainggolan itu. Hisar mengakui, dia adalah salah satu Putra Batak yang menonjol saat ini. “Saya tentu setuju saja terhadap sosok Pak Mangihut, mengingat karir dan kiprahnya yang cemerlang itu, juga sudah lama saya pantau.”, sambal menyebut Eben Ezer Simanjuntak adalah salah seorang petinggi kejaksaan teman baiknya.

Seperti disebutkan bahwa untuk menjadi uluan adalah sosok yang telah nyata berkontribusi kepada kelompoknya, maka apa yang dilihat Paul Manjo Sinaga dan Hisar Sihotang menjadi referensi kepada pegiat LSM  yang lain. Sekarang masalahnya, apakah Mangihut Sinaga berkenan memenuhi ‘kerinduan’ para pelaksana “GELMARA” ? Tentu harus ada upaya tindak lanjut untuk itu dari pihak “LSM GRACIA Indonesia”.  (Monter Sagala/Red )

judul gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *