BANTEN, MediaTransparancy – Dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) hingga saat ini masih menjadi mutiara bagi para pelaku korup yang bersentuhan lngsung dengan dana pendidikan tersebut.
Bagaimana tidak, hingga saat ini dana BOS masih menjadi salah satu obyek yang sangat menggiurkan untuk memperkaya diri.
Tapi dilain sisi, tidak sedikit perangkat pendidikan harus tidur dan menghirup udara lewat jeruji besi akibat dana BOS.
Dugaan terjadinya korupsi dalam pengelolaan Dana BOS tercium kian menyengat dari wilayah Kabupaten/Kota Provinsi Banten.
Data yang diperoleh mediatransparancy.com dari sumber terpercaya menyebutkan, bahwa dugaan terjadinya penyelewengan Dana BOS di wilayah Kabupaten/Kota Provinsi Banten sudah berlangsung cukup lama.
“Dana BOS di Kabupaten/Kota Provinsi Banten menjadi bancakan bagi orang-orang yang memiliki akses dalam jaringan pengelolaan Dana BOS, dan itu sudah berlangsung lama,” ujarnya.
Dikatakannya, bahwa oknum-oknum yang tergabung dalam Tim BOS Provinsi Banten memiliki jaringan masing-masing untuk mengeruk keuntungan pribadi dari Dana BOS.
“Mereka sudah memiliki jaringan masing-masing. Sudah punya jatah sekolah masing-masing,” ungkapnya.
Disampaikannya, tiap oknum Tim BOS menangani sekolah yang tidak sedikit jumlahnya. “Bervariasi. Ada yang 17 sekolah yang ditangani,” katanya.
Adapun modus permainan yang dijalankan masing-masing oknum adalah pengembalian Dana BOS.
“Mereka bermain dalam pengembalian Dana BOS. Contoh, pengembalian BOS Kabupaten Tangerang,” tuturnya.
Dia mengatakan, ada dugaan manipulasi pengembalian dana dari sekolah ke bank/kas daerah yang masih menggunakan Bank BJB dengan rekening BJB.
“Contoh, pengembalian dana jumlahnya Rp 90.000.000 dari sekolah, namun oleh oknum Tim BOS disetorkan ke bank tercatat Rp 9.000.000. Kemudian, salinan yang diberikan kepada sekolah tetap berjumlah Rp 90.000.000. Dengan artian, ada manipulasi uang negara yang masuk ke kantong pribadi oknum Tim BOS untuk satu sekolah sebesar Rp 81.000.000,” paparnya.
Menanggapi maraknya dugaan penipuan Dana BOS di Kabupaten/Kota Provinsi Banten tersebut, Sekjen LSM Gerakan Cinta Indonesia (GRACIA), Hisar Sihotang mengatakan rasa tidakherannya.
“Sesungguhnya saya tidak heran dengan adanya informasi tersebut. Sebab, sampai saat ini Dana BOS masih jadi ajang korupsi yang luar biasa,” katanya.
Hisar mengatakan, maraknya oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan Dana BOS untuk kepentingan pribadinya akibat lemahnya hukum di negeri ini.
“Pengawasan lemah, aparat hukum lemah. Coba kalau terbukti dihukum mati, saya pastikan orang takut melakukannya,” ujarnya.
Hisar meminta aparat hukum terkait melakukan pemeriksaan terhadap pengembalian Dana BOS pada 17 sekolah swasta di Kabupaten Tangerang tahun 2017, 2018 dan 2019.
“Silahkan aparat hukum melakukan pemeriksaan secara menyeluruh pengembalian Dana BOS pada 17 SMP swasta di Kabupaten Tangerang tahun 2017, 2018 dan 2019, pasti akan ketahuan siapa dalangnya,” katanya.
Sementara itu, salah seorang Tim BOS Provinsi Banten berinisial AH yang diduga ikut terlibat dalam permainan dugaan manipulasi Dana BOS ketika dikonfirmasi lebih memilih bungkam.
Penulis: Redaksi