TAPUT, MediaTransparancy.com – Nikson Nababan yang telah memimpin Kabupaten Taput selama dua periode (10 tahun), tertanggal 23 April 2023 telah purna tugas sebagai Bupati Taput. Untuk menggantikan posisinya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menunjuk Dimposma Sihombing sebagai Pj Bupati Taput.
Selama kepemimpinannya sebagai Bupati Taput, Nikson Nababan cukup banyak meninggalkan pekerjaan yang dilaksanakan tidak sesuai ketentuan, salah satunya pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas PUTR Kabupaten Taput.
Seperti yang sudah diberitakan MediaTransparancy.com pada beberpa edisi sebelumnya, pelaksanaan pekerjaan Dinas PU Kabupaten Taput yang ditenggarai tidak sesuai ketentuan yang sudah disepakati terus bermunculan.
Sebelumnya, kurang lebih sembilan titik pekerjaan Dinas PU Kabupaten Taput tahun anggaran 2022 dan 2023 menuai banyak kritikan. Kini muncul kembali proyek Dinas PU Kab Taput yang juga pengerjaannya dinilai acakadul.
Adapun pekerjaan tersebut adalah, Proyek Hotmix Pangaribuan – Simanampang berbiaya sebesar Rp 7,6 miliar lebih yang mana hasil pengerjaannya yang baru seumur jagung tapi sudah mengalami kerusakan.
Terlihat secara jelas proses pengerjaan oleh kontraktor pelaksana yang sangat – sangat tidak profesional, pada titik tertentu material batu kerikilnya terlihat muncul dan menonjol, dimana diduga diduga Lapisan Penetrasi (Lapen) sngat tipis dan tidak merata.
Selain itu, campuran agregat halus (abu batu), filler, serta agregat kasar (batu split atau batu screening) dicurigai tidak sesuai standart teknis.
Akibatnya, belum lama selesai dikerjakan, aspal hotmix sudah retak-retak dan diduga tidak akan bertahan lama.
Sekedar untuk diketahui, proyek pemeliharaan rutin tersebut berada di Kecamatan Siatas dikerjakan oleh CV Sigher Jaya dengan waktu pekerjaan dimulai 14 Februari 2023 dan selesai 11 Oktober 2023.
Sebelumnya diberitakan, sembilan proyek Dinas PU Kabupaten Taput dikerjakan tidak sesuai ketentuan yang sudah disepakati.
Akibat pelaksnaan pekerjaan yang diduga lebih mementingkan untung dari pada mutu pekerjaan, kesembilan proyek tersebut sudah mengalami kerusakan sebelum cukup umur.
Data yang diperoleh MediaTransparancy.com, pada tahun anggaran 2022 yang lalu, kegiatan Dinas PU Taput yang menjadi sorotan akibat pelaksanaan pekerjaan yang amburadul terdiri dari:
1. Pemeliharaan Berkala Jalan Desa Lobusikkam, Kecamatan Sipoholon dengan anggaran sebesar Rp 145.355.000 dikerjakan oleh CV Marthin Syahputra.
2. Pembangunan Jalan Desa Lumban Sipahutar, Kecamatan Sipoholon dengan anggaran Rp 142.315.000 dikerjakan CV Masphaga.
3. Pemeliharaan Berkala Jalan Pagar Batu – Dolok Imun Desa Hutaraja dengan anggaran Rp 193.800.000 dikerjakan CV Juvenia.
4. Lapen Sigarigar Desa Simasom Dolok dengan anggaran Rp 143.585.282 dikerjakan CV Dhitari.
5. Pekerjaan Jalan Simangonding oleh CV Dinamika Jaya Amerta dengan anggaran Rp 142.500.000.
6. Lapen Desa Simanampang dengan anggaran Rp 143.595.282 dikerjakan CV Lovian.
7. Lapen Menuju SMPN 2 Sigompulon, Kecamatan Pahae Julu dengan anggaran Rp 95.913.480, dikerjakan CV Nirwana.
8. Rekonstruksi Jalan Sigompulon – Bonani Dolok Kec. Pahae Jae dengan anggaran sebesar Rp 191.827.084 dikerjakan CV Rika Silaban.
9. Lapen Jalan Desa Sangkaran dikerjakan CV Basa Mandiri dengan pagu anggaran sebesar Rp 145.365.205,42.
Akibat pelaksanaan pekerjaan yang ditenggarai asal jadi, hampir semua proyek tersebut tidak memiliki umur yang panjang. Bahkan, baru seumur Kedelai sudah mengalami kerusakan.
Sekretaris Dinas (Sekdis) Dinas PU Kab Taput, Jupati Rajagukguk yang dikonfirmasi terkait keberadaan proyek hotmix serta kelanjutan cek lapangan yang dilakukan lebih memilih bungkam.
Sebelumnya, dalam pelaksanaan 9 titik proyek Dinas PU Kabupaten Taput Jupati Rajagukguk juga diduga hanya memberi keterangan palsu yang menyatakan akan melakukan pemeriksaan lapangan. Pasalnya, sampai saat ini hasil cek lapangan yang disampaikan hanya isapan jempol belaka.
Menanggapi banyaknya temuan proyek Dinas PU Taput yang disinyalir dikerjakan tidak sesuai spesifikasi, Sekjen LSM Gerakan Cinta Indonesia (GRACIA), Hisar Sihotang kembali angkat bicara. Dikatakannya, salah satu tugas berat yang kini diemban Pj Bupati Taput adalah mengurusi segala pekerjaan yang ditinggalkan mantan Bupati Taput.
“Ini akan menjadi salah satu beban berat untuk Pj Bupati Tqput, yakni mengurus pekerjaan mantan bupati yang kurang beres,” ujarnya.
Dikatakannya, bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut tercium aroma persekongkolan.
“Saya kembali katakan, tidak akan pernah terjadi kualitas pekerjaan buruk jika pengawasan baik. Hasil buruk itu akibat pengawas bersekongkol dengan rekanan untuk merampok anggaran,” ungkapnya.
Dikatakan Hisar, tugas dan fungsi Dinas PU Taput bukan hanya sebagai institusi pemberi kerja, tapi juga melakukan pengawasan.
“Kadis PU Taput diberi amanah bukan hanya duduk menunggu laporan bawahan, tapi harus juga melakukan monitoring terhadap seluruh hasil kerja unit yang dipimpinnya,” ungkapnya.
Hisar dengan tegas meminta Pj Bupati Taput untuk melakukan pembenahan di lingkungan Dinas PU secara menyeluruh.
“Kita minta agar Pj Bupati Taput untuk melakukan evaluasi terhadap Kadis PU Taput, Sekdis dan juga PPK, karena kinerjanya dipertanyakan sampai saat ini,” paparnya.
Penulis: Redaksi















