BLANGPIDIE, MediaTransparancy.com – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Blangpidie kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Pada Jumat, 06 Desember 2024, Lapas Blangpidie sukses memanen sayur pakcoy hasil budidaya dengan menggunakan media tanam hidroponik.
Kegiatan panen ini dilakukan langsung oleh Kepala Lapas Blangpidie, Yusrizal beserta jajaran dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang tergabung dalam program pembinaan kemandirian. Sistem hidroponik yang digunakan terbukti efisien dalam menghasilkan sayur berkualitas tinggi dengan waktu panen yang relatif cepat.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mendukung program ketahanan pangan nasional sekaligus memberikan pelatihan kemandirian kepada warga binaan. Kami berharap keterampilan ini dapat menjadi bekal mereka saat kembali ke masyarakat,” ujar Yusrizal.
Program budidaya sayuran hidroponik ini telah menjadi rutinitas di Lapas Blangpidie. Selain pakcoy, Lapas Blangpidie juga mengembangkan jenis sayuran baru yakni bayam brazil. Hasil panen tidak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan di dalam Lapas saja, tetapi juga dipasarkan kepada masyarakat sekitar.
Para WBP mengaku antusias dengan program ini. Selain mendapatkan pelatihan teknis, mereka juga merasa produktif selama menjalani masa tahanan. “Kami belajar banyak dari program ini. Saya harap ilmu ini bisa saya manfaatkan setelah bebas nanti,” kata salah seorang WBP.
Dengan hasil yang menjanjikan, Lapas Blangpidie berencana untuk memperluas area budidaya hidroponik dan menjalin kemitraan dengan instansi lain untuk memperluas pasar hasil panennya. Langkah ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi lapas-lapas lain di seluruh Indonesia.
Program ini merupakan bukti nyata bahwa lapas tidak hanya sebagai tempat menjalani hukuman, tetapi juga sebagai wadah pembinaan dan pemberdayaan bagi warga binaan. Melalui program ini, Lapas Blangpidie turut berkontribusi dalam menciptakan sumber daya manusia yang lebih mandiri dan produktif.















