TRANSPARANSI, TAPAKTUAN – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Tapaktuan menggelar kegiatan Senam Pagi Bersama disertai Skrining Kesehatan dan Pengobatan Massal bagi ratusan Warga Binaan dan Tahanan Rutan. Senin, 19 Mei 2025.
Guna menyukseskan kegiatan tersebut, Rutan Tapaktuan menggandeng Dinas Kesehatan Aceh Selatan melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Lhok Bengkuang.
Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 1 (satu) hari dan berlangsung di lapangan blok hunian. Dalam hal ini kegiatan diawali dengan senam pagi bersama yang diikuti oleh seluruh penghuni Rutan, pegawai, serta mahasiswi magang dan dipandu oleh instruktur petugas Puskesmas Lhok Bengkuang.
Selepas senam pagi bersama, kegiatan dilanjutkan dengan pengarahan dari Kepala Rutan, Ramli, S.H. Ia menyampaikan apresiasi kepada pihak Puskesmas Lhok Bengkuang yang turut terlibat membantu pelaksanaan kegiatan ini sembari menekankan bahwa pentingnya menjaga perilaku hidup bersih dan sehat terutama bagi warga binaan.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Puskesmas Lhok Bengkuang atas bantuannya, mulai dari senam, pemeriksaan kesehatan, hingga pengobatan massal. Kita bekerjasama dan bersinergi untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk warga binaan, saya menghimbau agar seluruhnya juga berupaya untuk senantiasa menjaga kesehatannya.” Pungkasnya.
Ia juga berharap agar pelaksanaan kegiatan semacam ini dilakukan secara rutin dan berkesinambungan demi terjaminnya hak warga binaan akan akses kesehatan yang memadai.
“Diharapkan bantuan Puskesmas Lhok Bengkuang agar kegiatan ini dapat terlaksana secara Rutin guna memastikan terjaminnya akses layanan kesehatan yang memadai bagi warga binaan semua.” Timpa Ramli.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan yang dilakukan oleh dokter beserta tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas Lhok Bengkuang dan perawat kesehatan Rutan Tapaktuan.
Adapun Skrining Kesehatan yang dilakukan pada hari ini berfokus pada penyakit menular seperti Tuberculosis (TBC) dan Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan angka penemuan kasus TBC secara aktif dan masif pada kelompok komunal yg berisiko tinggi/rentan terhadap penularan/penyebaran di dalam komunitas khususnya Lapas / Rutan.
Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesehatan seluruh Warga Binaan dan Tahanan disamping mencegah penyakit menular di lingkungan Rutan Tapaktuan.