banner 728x250

RLF Milik Anggota DPRD DKI Jakarta H. M. Idris Adalah Peternakan Ayam Bangkok, Bukan Tempat Judi Sabung Ayam

judul gambar

JAKARTA, MediaTransparancy.comSetelah sempat menghilang semenjak tahun 2024 silam, berita mengenai dugaan keterlibatan Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai NasDem, H. Muhammad Idris dalam aktivitas judi sabung ayam kembali muncul.

Bahkan beberapa tulisan dalam Media bahkan menuding Idris diduga melakukan pemerasan terhadap jajaran dinas-dinas yang merupakan mitra kerja Komisi D di lingkungan Pemprov DKI, dimana uangnya digunakan untuk mendanai judi sabung ayam.

judul gambar

H. Muhammad Idris yang dikonfirmasi NediaTransparancy.com membantah semua tudingan yang dialamatkan kepadanya tersebut.

“Nggak ada itu bang. Itu berita sudah muncul semenjak tahun 2024 dan sudah dilaporkan ke DK DPRD DKI,” ujarnya.

Dikatakannya, dirinya menantang para penyebar isu tersebut untuk membuktikan tudingan keterlibatan dirinya dalam judi sabung ayam.

“Saya sampaikan, bagi siapa yang dapat membuktikan keterlibatan saya dalam judi sabung ayam, saya akan kasih Rp 100 juta,” ungkapnya geram.

Mengenai laporan ke Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta, Idris mengungkapkan bahwa BK telah meminta pelapor untuk menyerahkan bukti dalam waktu satu minggu sejak laporan diterima.

“Namun, hingga batas waktu yang ditentukan, pelapor tidak mampu menyampaikan bukti apapun yang menunjukkan dirinya terlibat dalam dugaan judi sabung ayam,” katanya.

Tidak hanya itu, Idris juga sangat geram dengan pemberitaan yang menyangkutpautkan dirinya melakukan pemerasan terhadap dinas-dinas mitra kerja Komisi D DPRD DKI.

“Silahkan buktikan dinas mana yang saya peras. Demi Allah bang,” ucapnya. Dijelaskannya, bahwa dirinya miliki satu usaha peternakan ayam di Daerah Cibinong, Jawa Barat yang diberi nama Raja Laut Farm (RLF).

Diareal yang diperkirakan sekitar 5.000 meter persegi tersebut Idris memelihara Ayam Bangkok secara profesional yang diperkirakan berjumlah sekitar 3.000 ekor dengan harga per ekor sekitar Rp8 juta hingga Rp12 juta per ekor, bahkan dalam beberapa kasus bisa lebih tinggi lagi tergantung kualitas dan prestasinya.

Idris menyebutkan, Raja Laut Farm bukanlah tempat perjudian, tetapi murni peternakan Ayam Bangkok Berkualitas.

“Ayam-ayam yang diternakkan disana berasal dari bibit unggul yang diimpor langsung dari Bangkok, Thailand. Karena itulah, banyak kolektor dan penghobi ayam yang tertarik membeli ayam dari peternakannya. Penampilan ayam, teknik, hingga stamina dipertontonkan bukan untuk bertaruh, melainkan sebagai bagian dari uji kualitas sebelum transaksi,” tuturnya.

Idris mengungkapkan, bahwa dirinya adalah Ketua Umum Perhimpunan Penghobi Ayam Kontes Nusantara (PPAKN). Sebagai Ketua PPAKN drinya konsisten menyuarakan semangat “Hobi Tanpa Judi” ke berbagai daerah di Indonesia.

“Bagi para penggemar ayam kontes, jika ingin menggelar sebuah kontes, maka harus dilakukan sesuai aturan dan melibatkan berbagai pihak, termasuk aparat setempat, agar kegiatan tersebut legal dan tertib. Ada sejumlah event kontes ayam yang diselenggarakan oleh pihak lain yang tetap berada dalam koridor hukum dan etika penghobi,” tetangnya.

“Saya adalah seorang penghobi dan peternak ayam, bukan pelaku judi. Ayam-ayam yang ada di Raja Laut Farm adalah hasil dari budidaya peternakan yang dijalankannya secara profesional. Ayam-ayam tersebut dijual kepada para penghobi atau kolektor berdasarkan kualitas dan hasil pelatihan di area Geber, bukan melalui praktik perjudian” bebernya.

Penulis: Redaksi

judul gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *