BIREUEN Transparansi — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Bireuen menggelar kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah, yang berlangsung khidmat dan penuh makna di blok hunian Lapas Bireuen, Acara diikuti oleh seluruh Petugas serta Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kalapas Bireuen, Didik Niryanto, yang dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai momentum untuk meneladani akhlak dan perjuangan Rasulullah SAW.
“Melalui peringatan Maulid Nabi ini, mari kita jadikan keteladanan Rasulullah sebagai pedoman dalam meningkatkan keimanan, keikhlasan, serta semangat bekerja dengan penuh tanggung jawab,” ujar Kalapas.
“Saya juga mengajak seluruh warga binaan agar mengikuti kegiatan ini dengan aman, tertib, sehingga acara berjalan lancar dan membawa keberkahan bagi kita semua,” tambahnya.
Kegiatan turut dihadiri oleh tamu undangan dari instansi terkait, di antaranya unsur Forkopimda Kabupaten Bireuen, Kemenag Kabupaten Bireuen, serta perwakilan dari Aparat penegak hukum dan tokoh masyarakat.
Adapun yang menjadi penceramah dalam kegiatan tersebut adalah Habib Ahmad Al Habsyi, yang dalam ceramahnya mengajak seluruh jamaah untuk senantiasa ikhlas dalam menjalani kehidupan agar memperoleh keberkahan dan ketenangan hati.
“Ikhlas adalah kunci utama menuju keberkahan. Ketika hati ikhlas, setiap amal dan pekerjaan yang kita lakukan akan bernilai di sisi Allah dan membawa ketentraman dalam hidup,” tutur Habib Ahmad Al Habsyi dalam tausiyahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kalapas Bireuen juga menerima wakaf sebanyak 100 Al-Qur’an dari Komunitas Riau Indonesia Mengaji, yang diserahkan langsung oleh Habib Ahmad Al Habsyi. Bantuan tersebut diterima secara simbolis oleh Kalapas Bireuen untuk selanjutnya akan ditempatkan di Masjid Al-Insaf Lapas Bireuen, guna mendukung kegiatan keagamaan dan pembinaan rohani bagi warga binaan.
“Kami sangat berterima kasih atas kepedulian dan dukungan dari Komunitas Riau Indonesia Mengaji. Semoga wakaf Al-Qur’an ini membawa manfaat besar bagi pembinaan rohani di Lapas Bireuen,” ungkap Kalapas Didik Niryanto.
Selain tausiah dan doa bersama, kegiatan juga diisi dengan pemberian santunan kepada anak yatim yang berada di lingkungan sekitar Lapas Bireuen sebagai wujud kepedulian sosial dan implementasi nilai kasih sayang yang diajarkan Rasulullah SAW.
Melalui peringatan Maulid Nabi ini, diharapkan dapat mempererat silaturahmi antara petugas, warga binaan, dan masyarakat sekitar, serta menumbuhkan semangat kebersamaan dan nilai-nilai keislaman di lingkungan Lapas Bireuen.















