banner 728x250

Penabur Intercultural School Primary Kelapa Gading ‘Peralat’ Sudin Pendidikan Jakut II, LSM GRACIA Ancam Lapor Ke Gubernur

judul gambar

JAKARTA, MediaTransparancy.com – Ulah pimpinan Penabur Intercultural School Primary Kelapa Gading untuk memenuhi hasrat busuknya yang ingin mengeluarkan salah seorang Siswa, EH, dengan membawa-bawa Suku Dinas Pendidikan Jakut II terjawab sudah.

Sabtu, 7 November 2025, pihak orang tua siswa Penabur Intercultural School Primary Kelapa Gading, EH, bersama – sama perwakilan keluarga mengadakan pertemuan dengan Kepala Sub Bagian Tata Usaha Sudin Pendidikan Jakut II, Mukheri. Dalam pertemuan tersebut, Mukheri secara jelas menyampaikan, bahwa pihaknya tidak pernah mendapatkan pernyataan secara lisan maupun tulisan dari Penabur Intercultural School Primary Kelapa Gading yang berhubungan dengan salah satu siswa bernama EH.

judul gambar

“Dalam kesempatan ini saya tegaskan, bahwa kami tidak pernah mendapatkan pernyataan lisan maupun tulisan, khususnya masalah mengeluarkan siswa dari sekolah,” ujarnya.

Mukheri mengungkapkan, bahwa pihaknya tidak pernah mendapatkan tekanan terkait permasalahan itu.

“Kami juga tidak ada tekanan dari pihak mana pun terkait permasalahan yang disampaikan,” ungkapnya.

Mukheri mengatakan, bahwa pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap Penabur Intercultural School Primary Kelapa Gading.

“Kita akan melakukan pemanggilan terhadap Penabur Intercultural School Primary Kelapa Gading untuk mendengar keterangan dari mereka. Setelah itu, kita akan panggil semuanya,” katanya.

Sementara itu, perwakilan keluarga, Novi yang dimintai komentarnya berujar, bahwa pimpinan Penabur Intercultural School Primary Kelapa Gading sebagai pembohong.

“Kita sudah sama-sama mendengar penjelasan dari pihak Sudin Pendidikan Jakut II. Dari keterangan yang sama-sama kita dengarkan, kami berkesimpulan pimpinan Penabur Intercultural School Primary Kelapa Gading adalah pembohong,” sebutnya.

Novi mengungkapkan, bahwa EH ingin dijadikan tumbal atas ketidakmampuan pimpinan Penabur Intercultural School Primary Kelapa Gading.

“Pimpinan Penabur Intercultural School Primary Kelapa Gading ingin menjadikan EH sebagai tumbal akan ketidakmampuan mereka dalam memimpin sekolah tersebut dari intervensi seseorang oknum yang tidak menyukai keberadaan EH,” tuturnya.

Novi mengemukakan, bahwa pimpinan Penabur Intercultural School Primary Kelapa Gading sepatutnya terbebas dari pengaruh, apalagi intervensi dari siapa pun, termasuk orang tua siswa.

“Mereka (pimpinan Penabur Intercultural School Primary Kelapa Gading-ted) harusnya profesional. Jangan karena pengaruh atau intervensi dari seseorang oknum, anak kami ingin dijadikan korban, kami tidak akan pernah terima itu,” tuturnya.

Sementara itu, Sekjen LSM Gerakan Cinta Indonesia (LSM GRACIA), Hisar Sihotang mengemukakan, bahwa pimpinan Penabur Intercultural School Primary Kelapa Gading sedang ingin menciptakan kegaduhan dengan cara membawa-bawa institusi Sudin Pendidikan Jakut II.

“Dalam hal ini, kami melihat, pimpinan Penabur Intercultural School Primary Kelapa Gading sedang berupaya untuk memperburuk citra Sudin Pendidikan Jakut II yang mereka tuduhkan ikut serta mendukung Penabur Intercultural School Primary Kelapa Gading untuk mengeluarkan salah seorang siswa, yakni EH. Ini sesuatu perbuatan yang tidak bisa ditolerir,” terangnya.

Hisar menyebutkan, atas perbuatan pimpinan Penabur Intercultural School Primary Kelapa Gading tersebut, pihaknya mendesak agar Sudin Pendidikan Jakut II dan Dinas Pendidikan DKI melalukan tindakan nyata.

“Atas perbuatan pimpinan Penabur Intercultural School Primary Kelapa Gading yang berupaya menyeret institusi Sudin Pendidikan Jakut II dan Dinas Pendidikan DKI dalam kasus ” bullying” terhadap salah seorang siswa, EH, kita mendesak agar Kadisdik DKI maupun Kasudin Pendidikan Jakut II untuk segera bertindak,” paparnya.

Hisar juga berucap, bahwa permasalahan tersebut akan mereka bawa hingga ke Gubernur DKI.

“Jika tidak ada tindakan dalam waktu dekat ini, kita akan bawa kasus ini ke Gubernur DKI,” terangnya.

Penulis: Redaksi

judul gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *