Transparancy Aceh Timur — Warga Dusun Bengkel, Gampong Jawa, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur, mendirikan posko bencana banjir hidrotermologi di Meunasah setempat. Posko ini dibangun sebagai upaya warga untuk saling membantu dan menunggu penyaluran bantuan yang dianggap belum merata sejak banjir melanda wilayah tersebut.
Salah seorang warga, Musriffull, mengungkapkan kekecewaannya kepada media ini. Ia mengatakan bahwa meskipun lokasi dusun mereka sangat dekat dengan Pendopo Bupati Aceh Timur, namun bantuan yang diterima warga justru sangat minim.
“Kita ini dekat pendopo Bupati Aceh Timur, kampung kita persis di belakang pendopo. Tapi sejak banjir tanggal 26 November, kami hanya dapat satu kilo beras dan satu bungkus mi instan. Lalu pada tanggal 10 Desember baru dapat 4 kilogram beras. Kami kecewa,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa warga mendengar adanya persediaan logistik dalam jumlah besar di pendopo, termasuk air bersih, mi instan, minyak goreng, roti, dan kebutuhan pokok lainnya.
“Kami ini warga Dusun Bengkel, Gampong Jawa, juga terdampak banjir besar. Jangan pandang sebelah mata. Jangan hanya fokus bantu daerah pelosok saja. Kami juga manusia. Bayangkan, hanya beras sedikit dan satu Indomie saja yang kami dapat,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa keluhan warga bukan hoaks, melainkan kondisi nyata yang dialami masyarakat.
“Gajah di depan mata tidak nampak, tapi yang jauh kelihatan. Kepala desa dan perangkat desa harus memikirkan rakyatnya. Kami sudah tidak punya uang untuk makan, sementara harga sembako naik setelah banjir,” tegasnya.
Warga berharap adanya perhatian serius dari pemerintah desa hingga pemerintah kabupaten untuk memastikan distribusi bantuan berlangsung adil dan tepat sasaran, mengingat kondisi ekonomi mereka semakin terpuruk setelah banjir.(SR)
