banner 728x250

Penganugerahan SMK Inclusive Innovation Challenge 2016 di Kemendikbud Jakarta

Foto: 10 SMK terpilih kompetisi “SMK Inclusive Innovation Challenge 2016
judul gambar
JAKARTA, mediatransparancy.com –Perkembangan inovasi teknologi di bidang pendidikan kejuruan di Indonesia mulai aktif menggeliat.
Hal ini terlihat dari prestasi inovasi teknologi lima tim SMK di tingkat Internasional pada ajang SMK Inclusive Innovation Challenge 2016 di gedung Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 24/11/16) pagi ini.
Tidak hanya itu, mereka pun berkesempatan untuk mendemonstrasikan 10 hasil karya penelitiannya yang standnya ada di lantai tiga gedung A, Kemendikbud.
Mendikbud, Muhadjir Effendy mengatakan, peningkatan kolaborasi dengan sektor swasta di bidang pendidikan kejuruan merupakan salah satu fokus utama pemerintah Indonesia untuk meningkatkan teknologi inovasi bagi pendidikan kejuruan.
“Upaya ini, juga sebagai tindak lanjut atas pertemuan Presiden RI, Joko Widodo dengan Kanselir Jerman Angela Merkel pada bulan April lalu di Jerman,” kata Mendikbud.
Muhadjir mengapresiasi kegiatan SMK Inclusive Innovation Challenge 2016 sebagai wujud nyata dari kolaborasi antara pemerintah Indonesia dengan sektor swasta yang didukung langsung oleh pemerintah Jerman melalui program kerjasama Indonesia-Jerman SED-TVET dan RIBH SEA.
Mendikbud berharap,i ajang penganugerahan SMK Inclusive Innovation Challenge 2016 dapat mencetuskan komitmen dan aksi nyata dari seluruh pihak terkait.
“Ajang ini semoga dapat sebagai pioneer untuk komitmen dan aksi nyata baik dari instansi publik, lembaga pendidikan maupun praktisi teknologi informasi untuk menciptakan sebuah ekosistem kondusif yang mendukung pengembangan inovasi di dunia pendidikan kejuruan,” kata Muhadjir.
Sementara itu, Direktur Pembinaan SMK, Ditjen Dikdasmen, Kemendikbud, Mustaghfirin Amin mengatakan, untuk tahapan seleksi, pertama sebanyak 998 SMK di seluruh Indonesia yang mendapat sosialisasi kompetisi, selanjutnya dari jumlah sekolah tersebut sebanyak 423 peserta didik dari 179 SMK yang mengikuti pelatihan pembuatan aplikasi android sederhana pada tahap pertama pelatihan media jaringan (daring).
“Sebanyak 423 peserta didik yang mengikuti pelatihan pembuatan aplikasi android sederhana dengan pembuatan media jaringan atau daring,” kata Mustaghfirin.
Kemudian, kata Direktur PSMK, dari pelatihan daring, sebanyak 219 peserta didik dari 10 SMK terpilih untuk mengikuti pelatihan offline selama bulan Agustus 2016 dan hibah Intel Galileo Board.
“Pelatihan Offline berlangsung di masing-masing SMK selama dua hari yakni sebanyak 219 peserta didik. Juga peserta didik ditantang untuk mengembangkan inovasi ke dalam bentuk konsep ide proyek yang bersifat orisinil,” katanya.
Lima tim yang telah tersaring untuk mendapat penganugerahan dan hadir pada acara puncak apresiasi karya dan sekaligus memamerkan inovasi yang mereka ciptakan.
Diantaranya SMKN 13 Bandung, SMK Padjadjaran Jatinangor, SMKN 1 Adiwerna, SMK Telkom Malang, dan SMKN 4 Jember.
Deniz Sertcan, perwakilan Kedutaan Besar Republik Federal Jerman bidang Kerjasama Pembangunan mengatakan, kolaborasi yang efektif antara institusi pendidikan kejuruan dengan sektor swasta yang didukung oleh pemerintah merupakan kunci sukses pendidikan kejuruan di Jerman.
“Pemerintah Jerman mendukung Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan melalui kolaborasi yang efektif dengan sektor swasta,” kata Deniz.
Penulis: Benz
Editor: Hisar Sihotang
judul gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *