Samosir, mediatransparancy.com – Dibalik kepopulernya, ternyata, di Pantai Pasir Putih Parbaba, tersimpan berbagai keluhan masyarakat pengelolah pantai, salah satunya: butuhnya perhatian pemerintah. Hal ini disampaikan oleh salah seorang pelaku wisata yang tidak mau disebut namanya, kepada Wartawan. Minggu 22 Mei 2022.
Menurut keteranganya, pada saat hari libur, pengunjung yang datang ke tempat yang dikelolahnya, rata-rata 100 sampai 150 orang tiap harinya pada saat musim liburan. Dan pengunjung yang masuk dari dua pintu pengutipan retribusi secara keseluruhan, berkisar 2000 sampai 5000 orang.
“Namun disayangkan dua pintu masuk ke Pasir Putih tidak boleh dikutip retribusinya yaitu dari pintu masuk Raja Hotel dan Parbaba Beach Hotel,” ujarnya.
Ia juga berharap agar pemerintah melakukan penataan pondok-pondok yang ada di sepanjang Pantai Pasir Putih supaya terlihat rapi. “Kami pengelola disini, kalau memang mau ditata ya kita ijinkan,” katanya.
Kemudian ia juga berharap supaya pihak pemerintah membuat tali pelampung disepanjang wahana permainan air sebagai pembatas, untuk menjaga keselamatan para pengunjung, supaya pengunjung tau batas kedalaman pantai. Tali pembatas itu juga berfungsi untuk mengantisipasi pada saat Boat bermanufer tidak membahayakan bagi pengunjung.
Selain itu, ia juga berharap agar pemerintah membangun beberapa titik Menara, fungsinya untuk memantau para pengunjung yang sedang bermain di air.
Ketika hal ini dikonfirmasi kepada kepala Dinas Pariwisata Tety Naibaho, ia mengatakan akan segera melakukan pertemuan dengan pihak pengelola. “Udah kami jadwalkan pertemuan disana hari Jumat tgl 27 Mei,” singkatnya.
Hingga saat ini, obyek wisata Pantai Pasir Putih Parbaba yang berada di Desa Hutabolon, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, masih tetap ramai dikunjungi wisatawan. Tempat ini menjadi primadona, karena cukup memanjakan para pengunjung.
Reporter: JH Sitanggang
