SAMOSIR, mediatransparancy.com – Puluhan hektar lahan Pohon Pinus yang terdapat dikawasan Tele habis dilahap ‘sijago merah, (Minggu 7 Agustus 2022).
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari masyarakat setempat menyampaikan, api berasal dari dekat persawahan Parombahan, Desa Sipitu Dai, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir.
Akibat kondisi angin yang cukup kencang, membuat api cepat merambat dari lereng bukit menuju kawasan Hutan Pinus Tele.
Sesaat setelah kebakaran, Kapolsek Harian, AKP Herman Sembiring bersama Kepala Desa Sipitudai, Jenri Limbong melakukan penyisiran ke daerah dimana awalnya api menyala. Untuk mencaritahu siapa yang melakukan pembakaran.
Sesampainya dilokasi, aparat terkait tidak menemukan siapapun disana. Kemudian, Kapolsek bergegas kerumah tempat yang diduga melakukan penyadapan didaerah titik api berasal, namun rumahnya ditemukan dalam keadaan digembok.
Menurut keterangan Kepala Desa Sipitudai, pihknya sama sekali tidak mengetahui adanya penyadapan getah Pinus didaerahnya. Karena KPH 13 Dolok Sanggul tidak pernah memberitahukan kepadanya.
Tim Manggala Agni dan Pemadam Kebakaran Pemkab Samosir tiba dilokasi kurang lebih satu jam setelah kejadian. Namun karena lokasi kebakaran berada di bukit yang terjal, api hanya bisa dipadamkan dilokasi dekat jalan.
Pantauan Mediatransparancy.com, pohon-pohon Pinus yang berada dilokasi kebakaran sudah dilakukan penyadapan oleh kelompok tani hutan. Sehingga api semakin cepat membesar dan menyala-nyala pada pohon Pinus, akibat getahnya yang keluar dari batang, dan semakin sulit dipadamkan.
Dilokasi kejadian, ditemukan seorang laki-laki bermarga Sinaga bersama istrinya Boru Simanjuntak yang sedang buru-buru mengambil getah dari sebahagian pohon Pinus yang disadapnya sebelum api merambat.
Berdasarkan informasi yang didapat mediatransparancy.com, bahwa pihak Dinas Kehutanan, tidak pernah memberikan ijin penyadapan getah Pinus dilokasi kebakaran tersebut.
Sedangkan Kepala KPH Unit Xlll Dolok Sanggul, Benhard Purba, saat ditanya mediatransparancy.com terkait jumlah kelompok tani hutan yang melakukan penyadapan dilokasi itu, ia mengaku belum mengetahui berapa banyak KTH yang melakukan penyadapan getah Pinus dilokasi kebakaran tersebut.
Menurut informasi yang dihimpun dari masyarakat, hampir tiap tahun kebakaran terjadi di kawasan perbukitan di Kabupaten Samosir karena musim kemarau panjang.