Jakarta, MediaTransparancy.com – Pada tahun anggaran 2022 yang lalu, Dinas Perhubungan DKI Jakarta melalui Unit Penyelenggara Pelabuhan Daerah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 133 miliar untuk revitalisasi dermaga di Kepulauan Seribu, dengan rincian, Revitalisasi Dermaga Pulau Sebira Rp 35.405.222.400, Dermaga Pulau Pramuka Rp 26.621.560.000, Dermaga Pulau Kelapa Rp 22.120.174.672 dan Dermaga Pulau Tudung Rp 49.226.337.414.
Ironisnya, pelaksanaan revitalisasi dermaga di Kepulauan Seribu tersebut mendapat sorotan dari berbagai kalangan masyarakat, mulai dari proses tender hingga pelaksanaan.
Seperti contoh, Revitalisasi Dermaga Pulau Tidung yang dikerjakan PT RJ yang menelan anggaran sebesar Rp 49,2 miliar, dalam proses tender perusahan tersebut menempati urutan ke empat dari lima peserta yang dinyatakan lolos seleksi, dimana PT RJ memiliki perbedaan sekitar 7,7 miliar dari penawar terendah.
Walau mendapat serangkaian cemoohan akibat proses lelang yang dianggap lelucon, panitia lelang tidak bergeming dan tetap memenangkan PT RJ sebagai pemenang tender, dimana keempat peserta lainnya “kompak” tidak memberikan jaminan penawaran seperti yang dipersyaratkan.
Tonton Youtubenya !!
Dalam proses pelaksanaan, konsultan, PPK, Kepala UPPD, Bupati Kepulauan Seribu hingga Kadishub DKI kembali menuai kecaman. Pasalnya, proyek dengan nilai fantastis tersebut hingga saat ini masih hanya sebatas tiang.
