JAKARTA, MediaTranparancy.id – Proyek pekerjaan saluran Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kota Administrasi Jakarta Utara terus mendapat sorotan masyarakat luas. Pasalnya, diduga, seluruh pekerjaan saluran milik Sudin SDA Jakut dikerjakan tanpa memperdulikan spek yang tertuang dalam kontrak yang disepakati bersama.
Hasil monitoring yang dilakukan MediaTranparancy.com pada beberapa titik pekerjaan saluran milik Sudin SDA Jakut, hampir semua ditemukan melanggar, seperti tidak menggunakan lantai kerja maupun pasir urug.
Ironisnya, Sudin SDA Jakut selaku pengawas internal justru melakukan pembiaran terhadap pelanggaran yang terjadi.
Kasudin SDA Jakut, Adrian Mara Maulana yang beberapa kali dikonfirmasi MediaTranparancy.com atas berbagai temuan pelanggaran pekerjaan saluran pada unit kerja yang dipimpinnya hingga saat ini terkesan tidak mau tau.
Sikap cuek juga dipertontonkan Kepala Irbanko Jakut, Junjungan Hapoltakan yang dimintai tanggapannya terkait dugaan pelanggaran pengerjaan proyek saluran milik Sudin SDA Jakut.
Sementara itu, Sekjen LSM Gerakan Cinta Indonesia (Gracia), Hisar Sihotang yang dimintai komentarnya berujar, bahwa hampir semua pekerjaan saluran SDA Jakut dikerjakan tidak sesuai spek.
“Hampir semua pekerjaan saluran milik Sudin SDA Jakut yang dikerjakan melanggar ketentuan yang telah disepakati bersama,” ujarnya.
Dikatakannya, maraknya pelanggaran spek dalam pelaksanaan pekerjaan saluran milik Sudin SDA Jakut terjadi akibat ketidakmampuan dalam hal pengawasan.
“Sudin SDA Jakut selaku pengawas internal tidak bekerja secara profesional. Begitu juga dengan konsultan pengawas,” ungkapnya.
Disebutkan Hisar, ketidakpedulian Sudin SDA Jakut dalam melakukan pengawasan akibat dugaan terjadinya persekongkolan.
“Dalam konteks ini, Sudin SDA Jakut adalah pihak yang punya pekerjaan dan anggaran. Jika mereka melakukan pengawasan secara baik dan benar, hasilnya pasti akan bagus. Tapi jika hasil pekerjaannya asal jadi, Sudin SDA Jakut tidak melakukan pengawasan dengan benar, atau mereka bersekongkol,” katanya.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan Pemprov DKI, Hisar mendesak agar dilakukan evaluasi menyeluruh.
“Apa yang dihasilkan Pemprov DKI sangat tidak sebanding.dengan besaran anggaran yang digelontorkan untuk perbaikan saluran di Jakut. Untuk itu, kita mendesak Pj Gubernur untuk melakukan evaluasi terhadap jabatan Kasudin SDA Jakut maupun Irbanko. Sebab, kedua unit kerja tersebut memiliki peranan penting untuk menciptakan kondusifitas seluruh kegiatan pekerjaan saluran di Jakut. Dengan apa yang terjadi di lapangan hingga saat ini, kita melihat ada ketidakberesan, sehingga perlu dilakukan perbaikan dan evaluasi,” paparnya.
Seperti yang sudah diberitakan MediaTranparancy.id sebelumnya, salah satu kegiatan Sudin SDA Jakut yang diduga dikerjakan tidak sesuai spek adalah, pekerjaan saluran Jalan Ganggang X, XI, XII, XIII, XIV, XV, Jalan Ganggang Raya, Jalan Jati IV D dengan anggaran sebesar Rp 2.140.199.000 yang dikerjakan PT Intan Multi Konstruksi.
Salah seorang pekerja yang dimintai komentarnya mengakui kalau pihaknya memang tidak menggunakan lantai kerja.
“Iya pak Lantai kerja dihapus karena airnya didalam saluran banyak dan mengalir terus,” tuturnya polos seperti ingin menggambarkan kalau kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut amatiran.
Ketika ditanya apakah lantai kerja tersebut dihapus dari kontrak yang sudah disepakati? Dirinya dengan lantang mengakuinya.
“Maksud saya dihapus, sudah dipotong dari kontrak. Lebih jelasnya langsung ke sudin aja pak,” katanya.
Penulis: Redaksi