Feb 24 at 8:40 PM
Jambi, Mediatransparancy.com – Masyarakat Thioghoa pada senin malam(22/2) bertempat di kelenteng Hok kheng tong leng chun kheng dan say che tien koni Jambi merayakan acara Cap Go Me, acara yang berlangsung meriah tersebut di isi dengan Kebudayaan seni budaya seperti Barongsai, wisata kuliner , acara kembang api dan hiburan oleh artis chines dari batam.
Ketua Matakin Jambi Darman Wijaya dalam sambutannya mengatakan bahwa dirinya atas nama pribadi mengucapkan selamat hari raya imlek 2567, di dalam tahun monyet api ini semoga punya arti kemakmuran, panjang umur, keselamatan, dan kebahagiaan. Semoga kita memupuk semangat baru dalam upaya, mengalami, menghayati, dan mengamalkan ajaran – ajaran agama khong khucu.
Dikatakan darman tujuan diadakan acara Cap Go Me untuk mempererat tali persaudaraan, antara kita dalam mewujudkan kerukunan umat beragama di bumi sepucuk jambi sembilan lurah sesuai dengan ajaran agama masing – masing, hal ini perlu kita berdayakan dan kita pertahankan dalam memperkokoh kerukunan umat beragama, tentunya kerukunan umat beragama sulit terwujud apabila tidak ada usaha dan peran serta semua pihak.
Dikesempatan tersebut kita bisa mengambil hikmahnya, melalui komunikasi silahturahmi, darman juga menyampaikan bahwa di matakin Jambi saat ini butuh tenaga pengajar atau guru untuk pelajaran agama khong khucu, saat ini disekolah – sekolah belum bisa menikmati pelajaran khong khucu sebagaimana mestinya.
Darman juga mengharapkan kepada umat khong khucu Propinsi Jambi, jangan ragu – ragu mengakui agama khong khucu, agama leluhurnya, dan juga umat khong khucu mesti bangga bahwa imlek lebih dikenal masyarakat , bahkan imlek juga dirayakan di gereja, maupun di wihara – wihara, padahal kita mengetahui setiap agama memiliki hari besar, seperti hari raya besar islam idul fitri dan idul adha dan hari besar nasrani, natal dan tahun baru hindu hari raya nyepi dan budha waisak. Matakin sangat menghimbau agar umat khong khucu yang benar – benar beragama khong khucu supaya mengantikan KTP dan mencantumkam agama khong khucu jangan di ktpnya mengakui agama lain karena e-ktp saat ini berlaku se umur hidup hal ini bisa menganggu pendataan kependudukan.
Berkenaan Perayaan acara Imlek yang akan di jadikan agenda Pariwisata tahunan, dirinya sudah yang ke tiga kalinya ditantang sama pak wali, memang dikatakan darman dirinya sudah ditantang pak wali tiga tahun yang lalu, untuk mengadakan festival Cap Go Me di dalam kota, menurut dirinya perayaan acara Cap Go Me tersebut ditawarkan dilapangan Kantor Walikota, darman sendiri mengakui bahwa tiga tahun yang lalu dirinya ditawarkan, namun Matakin sendiri belum siap dengan festival yang cukup besar, yang diminta seperti yang ada disingkawang, jadi hal ini tertunda – tunda terus.
Lebih lanjut dikatakan darman bahwa tahun ini matakin sendiri akan mempersiapkan terlebih dahulu, supaya bisa terealisasi di tahun depan, karena menurut dirinya juga sudah ditantang oleh bapak Gubernur, untuk buat festival acara Cap Go Me yang rutin untuk ajang hiburan rakyat Jambi yang continue setiap tahun.
Dirinya akan mengumpulkan pengurus – pengurus Matakin setelah habis idul fitri, dan akan mengadakan rapat bersama pak wali bagaimana persiapannya untuk tahun depan , acara Cap Go Me yang bisa kita laksanakan lebih besar. Apakah itu dilapangan kantor walikota ataukah di Gor karena pada pelaksanaan acara tersebut jalan akan ditutup. Selain itu pelaksaan festival tersebut akan menampilkan wisata kuliner berupa masakan khas Jambi dan masakan khas thionghoa.
Kendala yang dihadapi Matakin selama tiga tahun ini, kurangnya persiapan, karena Matakin di Jambi baru berdiri pada tahun 2012, kurangnya kemampuan SDM dari Matakin serta dana yang terbatas. Saat ini Pemerintah Kota telah memberi peluang dan akan mendukung kegiatan serta mensuffort dana untuk festival ini, mudah – mudahan setelah idul fitri tahun ini, Pemkot membuat perencanaan untuk membuat acara festival Cap Go Me atau perayaan imlek di tahun depan.
Darman berharap acara festival ini mendapat dukungan dari seluruh lapisan – lapisan masyarakat Jambi tidak hanya masyarakat thionghoa , tetapi dari seluruh warga Kota Jambi Supaya menjadi Festival Kebudayaan , yang nanti di dukung dari budaya suku- suku yang lain sehingga kita bisa tampilkan bersama – sama.
Turut hadir pada acara tersebut Gubernur Jambi beserta istri, Walikota Jambi beserta istri, Wakil Walikota Jambi, Wakil Walikota Jambi periode 2008-2013, Wakil Ketua DPRD Propinsi Jambi, Danrem Garuda Putih, Kapolda Jambi, Kapolresta Jambi, Ferkompinda, para tokoh agama dan lintas agama propinsi Jambi. (lia)