Jakarta, MediaTransparancy.com – Kebobrokan pelaksanaan Revitalisasi Dermaga Pulau Tidung semakin terendus. Salah satu material yang digunakan dalam pelaksanaan proyek tersebut, yakni pasir, diduga tidak sesuai ketentuan yang berlaku.
Hasil pantauan sumber terpercaya MediaTransparancy.com menyampaikan, bahwa material pasir yang digunakan kontraktor pelaksana adalah pasir yang tidak teruji mutunya, alias pasir bercampur lumpur.
“Lihat saja kondisi pasirnya pak, bercampur lumpur,” ujarnya sambil memperlihatkan hasil temuannya.
Dikatakannya, upaya Pemprov DKI untuk memperbaiki Dermaga Pulau Tidung telah disalahgunakan oleh tangan-tangan kotor pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
“Pemprov DKI telah berupaya keras untuk merubah Dermaga Pulau Tidung ini agar lebih cantik, tapi telah dimanfaatkan oleh tangan-tangan kotor orang dalam yang hanya ingin mencari keuntungan,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekjen LSM Gerakan Cinta Indonesia (Gracia), Hisar Sihotang yang telah lama menyoroti pelaksanaan Revitalisasi Dermaga Pulau Tidung tersebut kembali bersuara lantang.
“Sungguh sangat tidak elegan 49 miliar untuk Revitalisasi Dermaga Pulau Tidung tahun 2022, tapi menggunakan pasir boncos. Ini ada apa?” katanya.
Hisar menyebutkan, aroma permainan dalam pelaksanaan Revitalisasi Dermaga Pulau Tidung telah terendus semenjak proses pelelangan.