Pria bernama asli Sugiyanto, warga Genuk Krajan, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Candisari, Semarang, Jawa Tengah ini menyebut bahwa para penghujatnya di akun twitter @antogalon sebagai orang yang bersumbu pendek.
“Kalau saya dihujat, ya mungkin yang menghujat itu salah satu orang yang bersumbu pendek,” kata Anto Galon.
Pria bertubuh subur ini menegaskan bahwa lewat film pendeknya yang kemudian keluar sebagai jawara Police Movie Festival (PMF) ke-4, dirinya tak ada niat memojokkan umat Islam lewat karyanya tersebut.
Saat ini, Anto mengaku mendapatkan banyak kritikan, hujatan bahkan ancaman via media sosial miliknya.
“Banyak yang inbox ke saya kalau saya kafir dilaknat Allah. Bahkan tugas-tugas malaikat pun seakan-akan mereka wakili, dosa dan pahala sudah ada tugasnya yang mencatat. Jadi kita jangan jadi malaikat yang seakan-akan boleh menghakimi,” keluhnya.
Lewat film ‘Kau Adalah Aku yang Lain’ tersebut, Anto ingin menggambarkan bahwa manusia itu ada yang bersifat layaknya tokoh pewayangan seperti Bima, Arjuna, Duryudana, Rahwana, Rama, Sengkuni dan lain-lain. “Saya juga menyadari bahwa film saya tidak mungkin memuaskan semua pihak, kalau ada pihak-pihak yang marah mungkin karena kesentil dengan film ini,” kata Anto Galon, pemain teater dan pemain di sejumlah film layar lebar serta film layar kaca ‘Jinny Oh Jinny Datang Lagi’ ini.
Anto bahkan menyebut, filmnya itu malah bercerita tentang bagaimana Islam menghargai kehidupan bagi siapapun.
“Penafsiran akan film berbeda-beda, akan ada yang pro dan kontra, seperti juga dengan kelompok-kelompok yang tersinggung, ada juga kawan-kawan muslim yang menghargai ide yang ingin disampaikan film ini,” kata Anto Galon yang kini aktif di Kelompok Teater Lingkar. (Red)
