DUMAI,RIAU
MediaTransparancy.com
– 07/08/25. Komplek Perumahan PT Pelindo tak kunjung selesai dalam permasalahannya, setelah kasus tanah dan bangunan yang telah diperjual belikan dan di bayar oleh para ex pegawai atau pensiunan tak kunjung selesai, kini timbul masalah baru yang mana aset rumah yg masih terdaftar sebagai aset Pelindo seolah di biarkan terbengkalai dan menjadi sangat tidak nyaman di tengah lingkungan kota.
Yang mana dulunya pernah terjadi penemuan mayat di salah satu aset rumah Pelindo yang di biarkan tidak terawat, serta menjadi tempat bersarang nya binatang berbisa dan tidak tertutup kemungkinan menjadi tempat suatu wabah penyakit yang beresiko tinggi seperti, penyakit demam berdarah (DBD) dan lainnya. Ini menjadi sangat tidak nyaman di tengah lingkungan masyarakat dan kota Dumai.
Direksi PT Pelindo 1 Dumai seolah tutup mata dengan apa yg terjadi di lingkungan komplek perumahan PT Pelindo 1 Dumai ini. Ditemui salah seorang tokoh pemuda Ison mengatakan memang ada pemeliharaan di lakukan pihak perusahaan tapi hanya pemotong rumput di kiri kanan jalan yg masih sebagai aset Pelindo, di luar dari itu tidak tersentuh, dan parit irigasi pun yang notabene nya masih aset pun tidak pernah tersentuh oleh pemeliharaan pihak perusahaan” Katanya.
Ini semua seolah mereka hanya ingin mencari keuntungan diKota Dumai ini. Jalan yang merupakan aset Pelindo telah di bangun oleh dana Pemko, apa masalah parit dan aset rumah tertinggal harus dilimpahkan juga kepada Pemko? Yang jelas dana anggaran dari pajak masyarakat.” Ungkapnya.
Kami sebagai pemuda setempat ingin Pelindo memperhatikan aset-aset nya, agar tidak terjadi pembiaran yang nantinya bisa mengakibatkan lingkungan menjadi tidak nyaman dan kondusif.
Jagan menambah persoalan lain lagi, yang mana masalah tanah dan bangunan yg telah para pensiunan membayar dengan pemotongan gaji serta pemotongan uang pensiunan agar lunas dan setelah lunas pun masih di persulit dan kurang mendapat perhatian.
Ditempat lain kita jumpai salah seorang tokoh Pemudi yang tidak mau disebutkan namanya juga menyampaikan sedikit Aspirasi warga dan masyarakat RT 14, Kami mewakili ahli waris berharap permasalahan ini mendapat atensi semua pihak untuk mencari solusi dan jalan keluar. Karena permasalahan penjualan aset ini ada contoh yang selesai dan mengapa ditempat kami tidak, yaitu daerah Tegalega sebagai perumahan bagian dari aset Pelindo juga, tetapi bisa selesai dalam pengurusan sertifikatnya, “Katanya.
Dari apa yang telah kita tulis sebagai awak Media Transparancy.com dan kita dapat baca https://bumn.go.id/prioritas/prioritas/Bakti%20BUMN, yang dimaksud oleh kementrian BUMN sendiri jauh didapat didaerah Lingkungan Pelindo I Dumai ini, melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN dimana yang dimaksud Bpk ERIC TOHIR merupakan komitmen perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan memberikan manfaat pada ekonomi, dengan langkah yg terarah, terukur dampaknya dapat dipertanggungjawabkan bagi bisnis perusahaan.
Arahan Mentri BUMN melalui aspirasi pemegang saham, untuk program TJSL BUMN berfokus pada 3 bidang prioritas yakni bidang pendidikan, Lingkungan serta pembangunan usaha Mikro. Maka dari apa yang terjadi Pelindo I Dumai sudah termasuk mengangkangi Mentri BUMN?
Setelah dihubungi awak media terkait apa yang dirilis, melalui no HP GM Pelindo I Dumai dan Menejer Umum (MU) NIRWAN, ternyata sudah tidak aktif lagi, hal seperti ini yang membuat dan memutuskan silahturahmi kepada media, sehingga jelas apa yang dilakukan kepada aset dan masyarakat setempat menjadi nyata adanya dan sampai berita ini dirilis belum ada satu pun pihak Pelindo yang memberikan hak klarifikasinya dan jawabnya.
Penulis : Wawan
Editor : Fitri















