banner 728x250

Badan Litbang Kehutanan Konsolidasikan Pelaksanaan Kegiatan Tahun Anggaran 2014

judul gambar

Bogor,Transparancy – Setelah disahkannya DIPA 2014, mengawali tahun anggaran baru ini, Badan Litbang Kehutanan menyelenggarakan Rapat Konsolidasi dan Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2014 di Hotel Ibis, Jakarta, Jumat (10/01). Rapat yang dihadiri seluruh Kepala Satker lingkup Badan Litbang Kehutanan ini mengagendakan penandatangan kontrak kinerja Kepala Satker lingkup Badan Litbang Kehutanan dengan Kepala Badan Litbang Kehutanan, laporan pencapaian kinerja dan serapan anggaran Badan Litbang Kehutanan tahun 2013 oleh Sekretaris Badan Litbang kehutanan, dan penyampaian arahan Kepala Badan Litbang Kehutanan terkait pelaksanaan kegiatan dan anggaran 2014.

Selain itu, juga diadakan diskusi terkait capaian kinerja dan serapan anggaran 2013 dari semua UPT, hal-hal lain yang dianggap penting, dan arahan Pemantapan Pencapaian Kinerja 2014, serta diskusi Program Litbang 2015-2019 yang difasilitasi oleh Sekretaris Badan. 2743Pada rapat tersebut dilaporkan bahwa per 31 Desember 2013, realisasi anggaran Badan Litbang Kehutanan tahun 2013 adalah 95,55%, di atas rata-rata realisasi di Kementerian Kehutanan 90,92%. Dari realisasi tersebut telah dihasilkan output berupa terlaksananya 25 Rencana Penelitian Integratif (RPI), diseminasi + 116 events , terbitnya + 203 terbitan publikasi, dan terlaksananya pembangunan dan pengadaan sarana, serta 18 kerjasama (hibah).

judul gambar

Tahun 2004 ini, Badan Litbang Kehutanan akan melaksanakan 318 judul rencana penelitian  tim peneliti (RPTP) dari 25 Rencana Penelitian Integratif (RPI) yang tersisa dari Renstra 2010-2014. Sekbadan Litbanghut, Ir. Tri Joko Mulyono, MM menyampaikan bahwa secara keseluruhan, anggaran lingkup Badan Litbang tahun 2014 turun sekitar 21%, meskipun secara persentase alokasi anggaran kegiatan penelitian naik.

Meski anggaran menurun, Tri Joko berharap Badan Litbang dapat mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas outputnya, salah satunya berupa sintesa 2010-2014 yang akan menjadi input ke Eselon 1 teknis lainnya sebagai dasar kebijakan dan penyusunan Renstra 2015-2019.

“Karenanya, perlu mengoptimalkan anggaran yang ada untuk menyelesaikan sisa kegiatan dari Renstra 2010-2014 dan menyerahkan sintesa hasil penelitian sebagai bahan input ke unit eselon 1 lain (teknis) untuk menentukan Sasaran Strategis 2015-2019,” kata Tri Joko.

Untuk itu, dalam arahannya Plt. Kepala Badan Litbang Kehutanan, Dr. I.B. Putera Phartama, M.Sc menyampaikan bahwa Badan Litbang akan mengidentifikasi agenda riset ke depan yang meng-address kebutuhan iptek berdasarkan research needs assessment yang melibatkan sebanyak-banyaknya calon pengguna (stakeholders) dengan memperhatikan Roadmap Litbanghut 2010-2025 dan capaian Renstra 2010-2014.

Agenda riset tersebut diharapkan berubah dari curiosity-driven menjadi problem-driven;  dari inward looking menjadi outward looking, dari ‘mengerjakan apa kami pandang diperlukan’ menjadi ‘mengerjakan apa yang pengguna perlukan’. Shifting dari mengedepankan comprehensiveness (mengerjakan segala) menjadi selective and focussed (mengerjakan beberapa yang prioritas, mendesak dan memiliki daya ungkit). Termasuk memaksimalkan link and match dengan pengguna, diajak serta sejak merencanakan dari awal.

Terkait capaian Renstra 2010-2014, Putera menargetkan output 100%. Menurut Putera, target tersebut akan dapat dicapai dengan tertib (zero penyimpangan), mengoptimalkan sumberdaya yang ada, efektif dan efisien, serta konsistensi rencana dan tata waktu.

Selain itu, perlu mengoptimalkan diseminasi hasil litbang untuk meningkatkan kemanfaatan hasil litbang dengan target outcome: 60% hasil litbang diadopsi. Strategi dalam optimalisasi diseminasi dapat dilakukan dengan diversifikasi bentuk outreach  yang disesuaikan dengan target user, seperti jurnal, pedoman, juknis, policy brief, dan leaflet. Selain itu, juga dengan mendekati user melalui penyelenggaraan alih teknologi, pertemuan dengan eselon 1 teknis, kerjasama dengan penyuluh dan widyaiswara melalui Forum Komunikasi PWP, serta kolaborasi dengan swasta, pemda dan kelompok masyarakat.

Terkait adopsi hasil litbang, Putera menyampaikan bahwa Sekretariat Badan Litbang dibantu Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan, salah satu pusat litbang kehutanan, telah melakukan evaluasi kepuasan pelanggan. Ke depan, menurut Putera, hal yang masih perlu dilakukan adalah evaluasi pasca Tour of Duty dan Tour of Area.

“Yang seharusnya setiap tour of duty ada target yang harus diselesaikan, demikian juga dengan tour of area. Yang nantinya akan di evaluasi oleh Sekjen,” jelas Putera.

Untuk itu, diharapkan tiap satker bisa melakukan evaluasi kepuasan pelanggan secara terus menerus dan melengkapi contoh-contoh publikasinya. Hasil evaluasi tersebut merupakan salah satu dokumen sumber untuk penilaian Reformasi Birokrasi Badan Litbang Kehutanan. (BH/RH/PK)***

 

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.