banner 728x250

Berkomitmen Kurangi Pencemaran, Pemilik Kapal Ikan Deklarasi ‘Stop Mencemari Laut’

judul gambar

JAKARTA, MEDIA TRANSPARANCY – Berkomitmen untuk mengurangi pencemaran di laut, ratusan pemilik kapal dan anak buah kapal (ABK) melakukan ‘Deklarasi Stop Mencemari Laut’ yang disaksikan dan ditandatangani oleh Asosiasi Nelayan dan instansi terkait, Selasa (24/9/2019), di Kantor UPT Pelabuhan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kepada para pemilik kapal, Kepala Pelabuhan Samudera Nizam Zachman, Rahmat Irawan mengatakan, agar berkomitmen melaksanakan yang telah disepakati bersama, yakni lebih disiplin untuk mengurangi pencemaran.

judul gambar

“Kalau 1 kapal ada 20 ABK, lalu dikali 600 kapal, jumlahnya 12.000 ABK dengan karakteristik yang berbeda dan tidak bisa dikendalikan. Sebab itu, kami berupaya memberikan himbauan dan sosialisasi serta memberikan edukasi kepada para nelayan,” ujar Irawan saat memberikan paparan.

Direktur Pengawasan Sumber Daya Kelautan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Eko Rudianto menerangkan, deklarasi ini berbarengan dengan acara internasional yang namanya Stop Marine Pollution. Namun di luar itu, pihaknya pun rutin melakukan sosialisasi sebagai upaya mengurangi pencemaran laut.

“Kegiatan ini akan rutin kita lakukan sebagai upaya kita untuk mengurangi pencemaran di laut. Karena berangkatnya dari KKP, jadi kita mungkin akan fokus di urusan yang terkait dengan perikanan, mulai dari kapal ikan, pelabuhan ikan, pusat pengolahan ikan dan sebagainya,” tutur Eko kepada mediatransparancy.com, didampingi Kepala Pangkalan PSDKP Jakarta, Pung Nugroho Saksono.

Eko mengungkapkan, walaupun sampah yang bermuara ke laut didominasi berasal dari darat, potensi pencemaran dari kapal perikanan juga cukup besar, karena kurangnya pengawasan. Maka itu, dengan deklarasi ini diharapkan para pemilik kapal dapat konsisten.

“Saya pernah melihat di Manila, kalau ada kapal-kapal kecil itu sudah ada himbauan dari pemilik kapal, disini saya belum pernah dengar,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok, dr. Jefri Hasurungan Sitorus yang turut hadir pada acara deklarasi menyampaikan, pencemaran sangat berpengaruh bagi kesehatan.

“Secara teori, pencemaran lingkungan itu membuat kuman-kuman semakin kuat, sekaligus juga membuat manusia itu otomatis semakin lemah,” jelasnya.

Dikemukakannya, pada umumnya penyakit diare, disentri, dan cacing terjadi karena pencemaran di air. Selain itu, hepatitis dan polio juga bisa terjadi.

Pencemaran air juga berdampak kepada ikan di laut, dan kerang khususnya yang menyerap limbah logam berat. Dan jika dikonsumsi manusia, tentu akan mempengaruhi kinerja ginjal dan saraf otak.

Bila hal ini terjadi kepada anak-anak, pertumbuhannya akan terganggu, akhirnya anak bisa stunting.

“Kami mendukung deklarasi ini dan sangat berterimakasih, karena perhatian yang diberikan mengenai kesehatan itu bukan hanya dari orang kesehatan, tapi dari luar juga terlibat, termasuk dari stakeholder di pelabuhan yang ikut memnerikan edukasi kepada nelayan. Mudah-mudahan kesehatan kita semua semakin baik,” pungkas Jefri. MT1

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.