banner 728x250

Cafe Buka Saat Covid-19 Gub DKI Jakarta Diminta Evaluasi Jabatan Pemkodya Jakarta Barat

judul gambar

Jakarta,mediatransparancy.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, diminta supaya mengevaluasi jabatan jajaran Pemerintahan di tingkat Kotamadya (Pemkodya) Jakarta Barat.

Pasalnya, jajaran pemimpin di tingkat Kota itu mulai dari Kelurahan, Camat, Pol PP, hingga jabatan di tingkat kota dinilai tidak melaksanakan pengawasan terhadap aturan Protokol Kesehatan (Prokes) di saat pelaksanaan PSBB ketat yang di instruksikan Gubernur DKI Jakarta.

judul gambar

Lemahnya pengawasan atau tidak dilaksanakannya PSBB ketat di wilayah Jakarta Barat, sehingga para pengusaha dunia malam dengan leluasa bergerak ke kiri dan ke kanan membuka usahanya tanpa ada larangan dari aparat pemerintah. Kejadian memalukan didalam tempat hiburan malam hingga menewaskan satu oknum anggota TNI. Ketiga korban meninggal adalah Martinus Rizky Kardo Sinurat, anggota TNI berpangkat Pratu; Feri Saut Simanjuntak pegawai Cafe RM, Manik, kasir Cafe RM.

Selain korban meninggal, yang menjadi sasaran kebrutalan polisi Kalideres itu adalah Manajer Cafe RM bernama Hutapea yang mengalami luka serius dan masih di rawat dirumah sakit.
Kejadian sekitar jam 5.10 wib itu berlangsung di Cafe RM berlokasi dekat lampu merah Cengkareng jalan ring road , berjarak sekitar 200 m dari kantor Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

Atas kejadian yang menimpa tiga korban ditangan letupan Senjata Api aparat Kepolisian berinisial CS, masyarakat meminta ketegasan Gubernur DKI Jakarta, supaya mencopot dan menempatkan para pegawai yang mampu melaksanakan undang undang dan Perda DKI Jakarta, serta PSBB dan PPKM, Protokol Kesehatan di saat Pandemi Covid-19 ini. Hal itu dikatakan Samaruddin SH, pemerhati kota Jakarta, menyikapi hilangnya satu aparat negara TNI aktif dan warga sipil menggunakan Senpi.

Menurut Samaruddin, sebenarnya kejadian tersebut tidak mungkin terjadi jika aparat Pemda menutup tempat hiburan malam disaat Pandemi saat ini. Kejadian itu turut juga mempermalukan kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai pemimpin di pusat kota sehingga dinilai masyarakat kurang mampu bekerja, prestasinya jeblok alias Raport merah.

Pada hal, masa Pandemi belum berakhir masih dalam situasi belum nyaman dari Covid-19, namun masih saja ada Cafe yang leluasa buka diduga menyediakan Minuman Keras (Miras). Karena mungkin pengaruh minuman keras itu sehingga melakukan penembakan menghabisi nyawa orang lain dengan Senpi oknum Kepolisian (Pelaku Brigadir Polisi CS telah diamankan di Polda Metro Jaya) sebagai tindak lanjut pidana” ujarnya.

Ditambahkan, lokasi cafe tepat kejadian rupanya berjarak sekitar 200 meter dari kantor Kecamatan Cengkareng. Mirisnya, selama ini aparatur Kecamatan Cengkareng, Camat Cengkareng dan jajarannya, apakah tidak mengetahui atau sengaja “tutup mata” terhadap operasional Cafe RM yang buka tiap malam disaat Pandemi Covid-19 ini.

Jangan jangan bukan hanya Cafe RM saja yang buka di wilayah Jakarta Barat yang buka disaat Pendemi Covid-19 yang masih meningkat saat ini, Bagaimana Sosial Distencing atau jaga jarak disaat PSBB ketat bisa diberlakukan dalam suatu tempat hiburan malam, sementara antara pelanggan dan pelayan Cafe dalam suatu ruangan.

Untuk itu, kami sebagai warga Jakarta berharap Gubernur DKI Jakarta, supaya bekerja lebih baik. ” Copot jajaran pimpinan pemerintahan yang ada di wilayah Jakarta Barat, Lurah, Camat, Pol PP yang langsung berhubungan dengan masyarakat”, kata Samaruddin 26/2/2021.

Menyikapi adanya Cafe malam yang buka disaat Pandemi Covid-19 yang lokasinya berdekatan dengan kantor Kecamatan Cengkareng, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto, dan Kasatpol PP Jakarta Barat Tomu Sijabat, tidak memberikan keterangan saat diminta tanggapannya.

Penulis : P. Sianturi

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.