banner 728x250

DEMI MENGHORMATI HARI NYEPI. UMAT ISLAM JEPARA  TAK GUNAKAN PENGERAS SUARA SAAT AZAN

Masjid darussalam desa Plajan Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara
judul gambar

JEPARA, MEDIATRANSPARANCY.COM — Masjid di Desa Plajan, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tidak menggunakan pengeras suara dalam mengumandangkan azan demi menghormati umat Hindu yang sedang menjalankan perayaan Mecaru atau Tawur Agung, Jumat 16 Maret 2018.

Perayaan Mecaru di Pura Puser Bumi desa setempat merupakan rangkaian ritual sebelum memasuki Hari Raya Nyepi yang jatuh pada hari Sabtu 17 Maret 2018.

judul gambar
  1. Sutomo, selaku pengurus Masjid Darussalam Desa Plajan di Jepara, mengaku pelaksanaan Jumatan memang tidak menggunakan pengeras suara.

Sebelum pelaksanaan salat jumat, katanya, sering terdengar lantunan ayat suci Alquran karena hari itu 16 Maret 2018 bersamaan dengan perayaan Mecaru dari umat Hindu, pengeras suara tidak digunakan.

Kata Sutomo Ketua Ranting NU Desa Plajan, penghormatan terhadap umat Hindu,  tidak hanya di Masjid Darussalam yang kebetulan berdekatan dengan Pura Puser Bumi, melainkan masjid maupun musala lain di Desa Plajan juga melakukan hal serupa.” Ucapnya

Tambah Sutomo, bahwa seluruh masyarakat yang ada di Desa Plajan juga diimbau agar menjaga situasi wilayah tetap kondusif dan tidak muncul suara gaduh, termasuk tidak menghidupkan suara musik atau menggeber kendaraan bermotor.

Umat Hindu, lanjut dia, ketika umat Islam menggelar perayaan Lebaran juga memberikan penghormatan dengan menjaga tempat peribadatan.

Pura Puser bumi yang berada didesa plajan dan berdekatan dengan masjid darussalam

Sebelumnya, kata dia, Pemerintah Desa Plajan juga memberikan imbauan untuk menghormati Hari Raya Nyepi.

Tanpa ada imbauan sekalipun, katanya, warga sudah mengetahui langkah yang harus diambil saat umat Hindu merayakan Nyepi.”Warga juga tetap ronda untuk menjaga keamanan selama Nyepi,” ujarnya.

Ritual Mecaru atau Tawur Agung di  Puser Bumi, Desa Plajan, Kecamatan Pakis Aji, Jumat (16/3/2018).Dilakukan sebagai rangkaian ritual sebelum memasuki Nyepi yang akan jatuh pada hari Sabtu (17/3/2018).

Sejak Jumat pagi pukul 09.00 WIB umat Hindu dari berbagai wilayah yang ada di Jepara, memadati pura yang terdapat di Dukuh Bale Romo, Desa Plajan RT 1 RW 7 itu. Begitu umat memasuki halaman pura, setiap dari mereka diberi kewangen  atau buket kecil yang diisi dengan bunga warna warni.

Mengikuti prosesi tersebut, warga terlihat khusyuk. Sebelum doa yang dipimpin seorang mangku dimulai, terlebih dahulu dilaksanakan wejangan oleh pendarma wacana dari Kalimantan Puspo Rinanjoyo. Namun demikian, karena ukuran tempat ibadah yang kecil, maka prosesi doa harus dibagi menjadi dua waktu.

Ngarbiyanto ketua panitia acara tersebut mengungkapkan, peserta upacara mecaru diikuti oleh sekitar 500 umat Hindu se Jepara. Tujuannya untuk membersihkan sekaligus mempersiapkan diri jelang Nyepi.

“Upacara Mecaru atau Tawur Agung  ini diselenggarakan untuk membersihkan buana agung dan buana alit, atau kalau diartikan sebagai pembersihan terhadap semesta dan diri kita sebagai manusia,” tuturnya.

Menurutnya, setelah bersembahyang di pura, nantinya umat akan melakukan ritual yang dilakukan, yakni membersihkan buana agung dan buana alit atau sebagai simbol membersihkan semesta dan diri para jemaat sebagai manusia.

Jurnalis: ( Bs/Akmal)

Editor: Romy
judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.