banner 728x250

Desa Beber Jadi Perhatian Internasional Berkat Keberhasilan Budidaya Sorgum

judul gambar

CIREBON, MediaTransparancy.com – Desa Beber, Kabupaten Cirebon, menjadi perhatian dunia setelah Kelompok Tani Sorgum Silihwangi menerima kunjungan studi banding dari Kementerian Muda Koperasi Republik Demokratik Timor-Leste pada Jumat (18/10/2025).

Kunjungan bertujuan untuk mempelajari sistem budidaya, pengembangan benih, kelembagaan petani, hingga pengolahan hasil sorgum yang sukses dijalankan di Desa Beber.

judul gambar

Rombongan Timor Leste dipimpin Amadeu Silva Lopes (Direktur Nasional Pendidikan dan Pelatihan Koperasi), bersama tiga pejabat lainnya. Meski hujan deras, rombongan disambut hangat oleh Kepala Desa Beber (Kuwu Momon), Ir. Khaerudin, Prof. Husni Fuad, Prof. Dr. Endang Gati Lertasi, dan Ketua Kelompok Tani Sorgum Silihwangi.

Dalam pemaparannya, Ir. Khaerudin menjelaskan perjalanan pengembangan sorgum di Desa Beber — mulai dari uji varietas, sistem budidaya, pemberdayaan masyarakat, hingga dukungan kebijakan desa. Kini sorgum telah diolah menjadi tepung, nasi sorgum, kue, minuman, pakan ternak, dan bahan energi biomassa.

Estanislau Claudio Ximenes, penasihat teknis dari Timor Leste, mengungkapkan bahwa negaranya pernah mengembangkan sorgum sejak 2017, namun terhambat akibat kebijakan yang berubah. Karena itu, mereka ingin belajar dari keberhasilan Desa Beber.

Sementara itu, Prof. Husni Fuad menegaskan bahwa “Sorgum adalah masa depan kemandirian pangan.” Tanaman ini tahan kekeringan, bernilai ekonomi tinggi, dan seluruh bagiannya bisa dimanfaatkan. Ia berharap kunjungan ini berlanjut menjadi kerja sama riset, pertukaran benih, hingga ekspor produk.

Amadeu Silva Lopes menyampaikan kekaguman atas keseriusan Desa Beber dalam membangun ekosistem sorgum terpadu. Ia menilai model pengembangan di desa ini layak ditiru di Timor Leste.

Dari pihak Indonesia, Didin Solehudin (petani dari Kuningan) menilai kunjungan ini menjadi motivasi untuk terus mengembangkan sorgum. Ia berharap ada pendampingan dan dukungan pemerintah yang lebih kuat.

Pengusaha Taufan Henry Wibowo dari PT Usaha Farm Jaya menambahkan, sorgum memiliki potensi besar untuk industri pangan sehat dan peluang investasi ke depan.

Kepala Desa Beber, Kuwu Momon, menyambut baik kunjungan ini dan menyatakan kesiapan desanya menjalin kerja sama internasional. “Kami siap berbagi pengalaman dan menjalin kolaborasi konkret untuk pengembangan sorgum ke tingkat global,” ujarnya.

Kunjungan ini membuktikan bahwa sinergi antara petani, akademisi, pemerintah, dan dunia usaha dapat melahirkan model kemandirian pangan yang diakui secara internasional. Desa Beber kini berpotensi menjadi pusat rujukan global pengembangan sorgum.

judul gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *