banner 728x250

Desa Gunung Maknibai Prioritaskan Penanganan Covid 19 Dan Pembangunan Fisik

judul gambar

LAMPUNG UTARA | MEDIA TRANSPARANCY – Dampak pandemi Coronavirus Desease (Covid 19) yang mengancam kesehatan dunia membuat seluruh badan kesehatan Nasional dan Internasional membentuk tim khusus guna penanganan terhadap pandemi Covid 19. Pasalnya dampak global dari paparan Covid 19 selain mengancam kesehatan masyarakat dunia, dampak dari paparan Covid 19 juga mengancam perekonomian Nasional dan perekonomian Internasional.

Seperti fenomena yang berhasil di rekam tim liputan awak media, akibat dampak Covid 19 di Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung Indonesia, dampak dari paparan Covid 19 merambah hingga ke pelosok desa.

judul gambar

Hal tersebut di sampaikan oleh warga dan seluruh Kepala Desa se-Kabupaten Lampung Utara kepada awak media, akibat dampak paparan Covid 19 Pemerintah Pusat menginstruksikan kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota hingga ke tingkat Desa agar dapat bersinergi bersama pemerintah pusat menanggulangi dan memutus rantai penyebaran Covid 19.

Seperti dilema yang di hadapi oleh seluruh desa, akibat dampak Covid 19, semula program Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2020 di prioritaskan untuk pembangunan fisik guna peningkatan perekonomian masyarakat desa, tetapi karena dampak Covid 19, dari kisaran 25 – 35 % harus di fungsikan untuk penanganan Covid 19 di masing – masing desa.

Begitu juga dengan Desa Gunung Maknibai, Kecamatan Sungkai Barat, Kabupaten Lampung Utara (Lampura) semula di Rapdes, dana desa tahap pertama tahun 2020 dipergunakan untuk membuat siring pasang sepanjang 1.500. meter, namun akibat pandemi Covid-19, volume siring pasang terpaksa harus dirubah, dan dana nya di fokuskan ke penanganan dan pencegahan Covid-19. Hal itu diungkapkan Kepala Desa (kades) Gunung Maknibai Rusmanto, saat dijumpai awak media ini. Sabtu (2/5/2020).

Dikatakan Rusmanto, dalam penanganan dan pencegahan Covid-19, pihaknya melakukan penyemprotan cairan desinfektan di setiap rumah, serta membagikan masker kepada setiap masyarakat desa setempat.

“Beberapa waktu lalu, didampingi dari pihak kecamatan, bhabinkamtibmas, bhabinsa, pendamping serta para perangkat desa, kita melakukan penyemprotan cairan desinfektan dan membagikan masker kepada masyarakat secara door to door, jadi dana desa tahap awal ini kita prioritaskan untuk Covid-19 dan pekerjaan fisik siring pasang,” kata Rusmanto.

Sementara itu, Yadi Saputra selaku warga desa setempat mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa Gunung Maknibai, yang telah mengikuti anjuran pemerintah dengan memprioritaskan anggaran DD tahap awal tahun 2020 guna penanganan Covid 19 dan pembangunan fisik berupa siring pasang.

Selain itu, untuk menjaga daya beli masyarakat miskin di pedesaan, mengingat banyaknya masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Desa Gunung Maknibai juga telat melakukan pendataan penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan terdata sekitar 40 KK warga miskin dengan kategori yaitu keluarga miskin yang bukan termasuk penerima Program Keluarga Harapan (PKH), tidak memperoleh Kartu Sembako dan Kartu Prakerja. Pendataan calon penerima BLT Desa mempertimbangkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial.

Besaran BLT adalah Rp600.000/bulan/ Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang diberikan selama 3 bulan, yaitu April hingga Juni 2020.

Masyarakat Desa Gunung Maknibai, Rodi Irawan merasa sangat senang dengan adanya program BLT ini. “Saya sangat berterima kasih sekali kepada pemerintah, melalui Dana Desa Gunung Maknibai, atas program BLT mampu meringankan beban masyarakat karena dampak Virus Corona ini,” pungkasnya.

Penulis : (*) Sis

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.