banner 728x250

Diduga Tercemar Limbah Industri, Ribuan Ikan Mati di Sungai Desa Sering

judul gambar

PELALAWAN, MEDIA TRANSPARANCY– Ribuan ikan di sungai Kampar Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan kembali mengapung, Selasa (23/3) sekitar pukul 17.00 WIB. Dugaan sementara, ikan tersebut mati akibat adanya kebocoran limbah indistri di hulu sungai.

Pantauan media, ribuan ikan dengan berbagai ukuran mengapung di selokan limbah perusahaan. melihat ikan mengapung itu, sejumlah warga memungut dan mengumpulkannya.

judul gambar

Anwar (47), salah seorang warga kepada awak media mengatakan kejadian serupa bukan untuk pertama kalinya, bahkan sudah berulang kali.

“Kejadian tahun 2018 persis seperti ini, puluhan ton ikan yang mati karena limbah yang bocor,” terang Anwar kepada Transparancy.com saat menangkap ikan yang mengapung tersebut.

Lebih lanjut, kejadian ini tentunya sangat berpengaruh terhadap ekosistim sungai dan habitat ikan.

“Mulai dari ikan besar hingga cicit-cicit ikannya mati akibat limbah yang bocor itu,” tandasnya.

Tapi sangat disayangkan, dikatakan Anwar tidak ada satu pihak pun yang sanggup mengatakan kalau ikan yang mati tersebut disebabkan limbah yang bocor, termasuk pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup.

Diceritakan Anwar pada tahun 2018 silam, kejadian yang sama dengan lokasi yang sama, dan lebih mirisnya lagi ketika masyarakat mendengar hasil labor sample yang diambil satu hari setelah kejadian dinyatakan tidak ada pencemaran lingkungan.

“Padahal tidak sedikit ikan yang mati karena kebocoran limbah tahun 2018 lalu, tetapi menurut oknum yang berpakaian dinas itu tetap saja mengatakan memenuhi standar baku mutu air, entah dari mana mereka mengambil sample yang diteliti itu,” keluhnya.

Kondisi saat ini, puluhan masyarakat Desa Sering mendatangi Pos 5 ‘Water Intake’ PT. RAPP untuk meminta pertanggung-jawaban pihak perusahaan. Setelah dilakukan mediasi oleh pihak kepolisian yang mengamankan lokasi tersebut, akhirnya masyarakat dan pihak management RAPP sepakat untuk melakukan pertemuan pada Rabu (24/3) di Lapangan Bola Kaki Desa Sering.

Terkait persoalan ini Staf Media Relation Disra Aldrick, membenarkan adanya kejadian ini, namun pihaknya perlu melakukan penelitian dan kajian dulu penyebab kematian ikan-ikan ini.

” Kita sudah melakukan crosschek, bahwa Instalasi Pengendaliaan Air Limbah ( IPAL) kita tidak ada masalah, artinya bekerja baik, tentunya kita tidak bisa menjudgetis matinya ikan ini akibat limbah perusahaan,” singkatnya.

REPORTER : HENDRI JERMAN SALAJA
judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.