KOTA CIREBON – MediaTransparancy.com| Ratusan warga tumpah ruah memenuhi area Gedung Bundar, Lapangan Kebumen, Lemahwungkuk pada Sabtu malam (13/9/2025). Mereka datang untuk menyaksikan “Gedung Bundar Gugah”, sebuah pagelaran seni tradisional yang digagas Yayasan Saung Langit Utama bersama komunitas seni dan sanggar tari lokal.
Pembina Yayasan Saung Langit Utama, Kusuma Nata Atmaja atau yang akrab disapa Jaja, menjelaskan bahwa lahirnya kegiatan ini berawal dari rasa keprihatinan. Gedung Bundar, menurutnya, telah lama terbengkalai. Melalui dukungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, muncul gagasan untuk menjadikan area tersebut sebagai zona kreasi, dengan Saung Langit Utama dipercaya sebagai pengelolanya.
Pagelaran yang sudah berlangsung rutin selama tiga bulan ini sepenuhnya gratis, difasilitasi Disbudpar Kota Cirebon, serta mendapat dukungan dari Kopi Vespa dan Dalan Dolan.
Malam itu, pengunjung disuguhkan tarian tradisional yang memukau, dibawakan oleh sejumlah sanggar, antara lain Sanggar Saung Langit Utama, Putri Ciremai, Srikandi Cirebon, Gentra Kinaya, Sanggar PHDI, serta grup Marwah & Azalea. Gerakan gemulai para penari berpadu dengan irama musik daerah, menciptakan suasana yang menghidupkan kembali aura khas budaya Cirebon.
“Harapan kami, Gedung Bundar ini dapat menjadi seperti Taman Ismail Marzuki di Cirebon. Sebuah ruang berkumpulnya seniman dan budayawan untuk bertukar pikiran bagaimana mengembangkan, memajukan dan melestarikan budaya Cirebon,” ujar Jaja.
Selain pertunjukan seni, acara juga diramaikan oleh bazar UMKM komunitas yang menghadirkan berbagai jajanan lokal hingga kuliner kaki lima. Kehadiran bazar ini menambah semarak suasana, sekaligus menjadi wadah promosi bagi pelaku usaha kecil.
Salah seorang pengunjung, Rani (27), mengaku terkesan. “Pertunjukannya bagus dan meriah, apalagi gratis. Bisa nonton tari-tarian sekaligus jajan di bazar. Semoga sering ada acara seperti ini di Cirebon,” ungkapnya.
Ke depan, Saung Langit Utama berencana menggelar festival band dan tari tradisional tingkat Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan). Ajang ini akan memperebutkan piala dari Disbudpar Kota Cirebon, dengan puncak acara dijadwalkan pada November mendatang, menghadirkan penampilan band lokal, nasional, serta tarian tradisional dari para pemenang.
Gelaran Gedung Bundar Gugah bukan sekadar pertunjukan, melainkan gerakan nyata menjaga warisan budaya, sekaligus ruang berekspresi bagi generasi muda agar seni tradisional tetap hidup di hati masyarakat. (Yudi)















