banner 728x250

Hari Tani Nasional, Petani Butuh Perhatian Serius Dari Pemkab Samosir

judul gambar

SAMOSIR, MEDIA TRANSPARANCY – Peringati hari Tani Nasional, STKS (Serikat Tani Kabupaten Samosir) lakukan Pers Briefing bersama beberapa Wartawan di Samosir, yang diadakan di Puro Kopi Kampung Kristen Simpang Empat, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Jumat (24/9/201).

Acara tersebut difasilitasi oleh KSPPM (Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat) Sandres siahaan bersama dengan Angel Simanihuruk.

judul gambar

“Acara ini kita lakukan supaya Pers juga mengetahui persoalan persoalan atau problem yang dialami para Petani sejak masa Pandemi,” kata Sandres Siahaan, Jumat (24/9/2021).

Dalam acara tersebut ketua STKS Ebon Siringoringo beserta para petani yang tergabung dalam kelompok tersebut menyampaikan segala keluh kesah yang dialami oleh para petani, mulai dari masalah SDM pertanian, Bibit, Pupuk, hingga masalah standart harga pasar hasil produksi pertanian.

“Dalam acara ini, kita akan diskusi bersama tentang hak hak para petani, supaya pemerintah lebih serius dan memberi dukungan terhadap para masyarakat petani di Kabupaten Samosir. Kami akan tetap bertekad untuk berjuang dan meningkatkan peran petani di semua bidang secara teroganisir dalam Serikat Tani Kabupaten Samosir (STKS),” ujar Esbon Siringoringo.

Begitu juga dengan Parulian Sianturi selaku ketua kelompok tani di Desa Siboro Kecamatan Sianjur Mulamula, menyampaikan beberapa kendala yang dialaminya dibidang pertanian.

Dia menjelaskan tentang masalah pupuk bersubsidi, harga yang diberikan kepada petani bahkan melebihi harga het sesuai kesepakatan antara dinas dengan distributor.

“Salah satu contoh pupuk Ponska 110 ribu sampai ke petani, tapi nyatanya kami beli sampai 140 ribu bahkan sampai 150 ribu per zak, itu salah satu contoh, bahkan untuk pupuk bersubsidi lainya,” ungkapnya.

Bahkan kata Parulian, saat membeli pupuk ke distributor yang dihunjuk kabupaten, distributor mengatakan tidak ada pupuk, sehingga menjadi salah satu kendala bagi para petani.

Kemudian bantuan-bantuan yang diberikan pemerintah khususnya Kabupaten Samosir melalui dinas Pertanian seperti bibit tanaman dan Alsintan menurut mereka kurang tepat sasaran.

“Kalau bisa, pemberian bantuan Alsintan, diberikan tepat sasaran kepada masyarakat petani yang betul-betul mengerti cara menggunakanya dan supaya dinas pertanian meninjau langsung kemasyarakat, apa yang betul betul dibutuhkan masyarakat petani,” pintanya.

Bukan itu saja, Parulian Sianturi juga berharap pemkab Samosir melalui Dinas Pertanian untuk lebih serius memberikan pengetahuan tentang pertanian.

“Kami meminta kepada Dinas Pertanian Kabupaten Samosir, agar adanya pendidikan dari dinas pertanian, salah satunya memeriksa dan mendeteksi unsur tanah, tanaman apa yang cocok ditanam ditanah kami,” harapnya.

Dalam momentum hari itu juga, para petani yang tergabung dalam STKS mengeluhkan masalah Pendidikan dan layanan kesehatan di Kabupaten Samosir yang menurut mereka kurang maksimal.

Penulis: S Sitanggang
judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.