banner 728x250

Jimmy Simbolon Memilih Jadi Penolong Daripada Jadi Pemborong

Jimmy Simbolon menggunaka 'Sortali' pakaian khas Batak.
judul gambar

SAMOSIR, mediatransparancy.com – Bukan politikus, bukan pejabat, dan bukan konglomerat, Jimmy Simbolon adalah sosok pria dermawan. Dirinya lebih memilih jadi penolong dari pada menjadi politisi, kaum kapitalis, dan kontraktor proyek atau yang familiar jaman sekarang disebut pemborong.

Salah satu usaha kuliner milik Jimmy Simbolon di Tuktuk, Kecamatan Simanindo.

Meski masih diusi 40-an tahun, pria kelahiran  24 February 1981 di Huta Namora, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir itu sudah memiliki cukup banyak pengalaman. Pahit getirnya kehidupan sudah dirasakanya sejak ia beranjak dewasa dan mencoba mengadu nasib di perantauan.

judul gambar

Puluhan tahun merantau di pulau Batam, membuatnya dewasa dalam menjalani hidup. Banyak hal yang dilaluinya di kota Industri terbesar itu. Ia termotivasi dari seorang marga Nadeak, putra asal Samosir yang sudah sukses merantau. Jimmy mencoba berbagai usaha dengan persaingan yang cukup ketat disana. Walau usahanya sering mengalami kegagalan, tapi ada juga usaha yang dilakukanya membuahkan hasil yang cukup.

Selain di Batam, Jimmy juga sudah pernah mencoba merantau membuka peluang bisnis di Kalimantan. Walaupun tidak mencapai kesuksesan, namun, itu cukup menambah pengalaman hidup untuk mendewaskan diri baginya.

Setelah merasa cukup berkecimpung di perantauan, Jimmy pun akhirnya memilih pulang kampung bersama anak dan istrinya.

Di Samosir ia membuka peluang bisnis dengan usaha kuliner, mengingat bahwa Samosir merupakan kunjungan wisata. Ia membuka dua unit kuliner pecel lele/ayam penyet Lamongan, satu di Tuktuk dan satu lagi di Pangururan. Usaha ini cukup laris dikunjungi para pelangganya, karena rasa makanan yang memanjakan lidah dan pelayanan yang cukup baik.

Terkait gonjang-ganjing politik di Samosir, saat ini sama sekali dia tidak tertarik, apalagi tentang proyek pemerintah. Ia tidak tertarik karena dalam politik terlalu banyak kepentingan sehingga yang korban adalah masyarakat. Ia lebih memilih menolong masyarakat yang butuh uluran tangan daripada jadi pemborong dan juga orang politik.

Sebagai ketua dari salah satu organisasi kepemudaan di Samosir, Jimmy menjalin relasi dengan berbagai profesi dilapisan masyarakat. Dengan organisasi ini, ia melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang bermanfaat untuk masyarakat, seperti: bergotong-royong, memberikan tali asih, pelestarian lingkungan dan masih banyak lagi.

Walaupun Jimmy tidak sesukses idolanya marga Nadeak itu, Jimmy dapat dikatakan sukses dalam kehidupan berinteraksi sosial dikalangan masyarakat dan sebagai kepala rumah tangga. Menurutnya menebar kebaikan adalah keberhasilan yang tak ternilai harganya. “Kalau tidak bisa membantu, setidaknya tidak menjatuhkan orang lain” itulah prinsip yang dipegangnya.

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.