Semarang, Mediatransparancy.com – Kader organisasi kemasyarakatan diminta memiliki sikap membela masyarakat. Terutama masyarakat miskin. Sehingga, mereka dapat ikut berperan aktif dalam mengentaskan kemiskinan.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP saat membuka Kaderisasi Nasional-DI Keluarga Besar Marhaenis (KBM) di Gedung BKK, Jumat (5/8) kemarin.
Diakui, tak mudah mencari kader yang loyal kepada organisasi dan masyarakat miskin. Karenanya, menjadi pekerjaan rumah (PR) KBM untuk bisa merekrut kader muda potensial yang faham benar mengenai marhaenisme. Tidak sekadar memaknai dalam konsep romantisme, melainkan mengaplikasikan dalam kegiatan riil di masyarakat. Termasuk, memecahkan persoalan yang dihadapi rakyat.
“Yang bagus metodenya learning by doing. Habis ini kasih penugasan. Mana dulu yang jadi prioritas untuk kita bantu. Sehingga, setelah kaderisasi mesti ada sikap membela. Membela siapa? Membela yang miskin. Biasanya petani, nelayan, dan UMKM,” beber orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
Ketua DPD KBM Jawa Tengah H Sutjipto SH MH tak menampik jika kaderisasi menjadi salah satu tantangan yang dihadapi organisasinya. Apalagi yang dibutuhkan adalah kader-kader muda yang berani dan bertanggung jawab untuk mempertahankan eksistensi organisasi. Termasuk, membumikan marhaenisme di masyarakat.
Penulis : Chris Muryat/rel