banner 728x250

Kasum TNI : Berita Hoax Bahayakan Persatuan dan Kesatuan Bangsa

judul gambar

JAKARTA, MEDIATRANSPARANCY.COM – Masifnya penggunaan Media Sosial (Medsos) menjadi medan pertempuran baru oleh sekelompok masyarakat untuk mencapai tujuan, salah satunya dalam penyebaran informasi masih banyak terdapat berita-berita bohong (hoax).

Demikian dikatakan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, MPA, MBA saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Intelijen, Teritorial, dan Penerangan TNI tahun 2017 di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (6/2/17).

judul gambar

“Penyebaran berita hoax melalui media sosial dapat menyebabkan perpecahan yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika, yang pada akhirnya muncul radikalisme,” kata Laksdya TNI Dr Didit Herdiawan, MPA, MBA.

“Ingat !!! radikalisme muncul bukan karena uang, tetapi karena tidak punya pekerjaan. Itu salah satu penyebab seseorang bergabung menjadi bagian dari radikalisme,” tegas Laksdya TNI Dr Didit Herdiawan.

Kasum TNI mengatakan, bahwa dalam mengcounter berita hoax tersebut komunitas Intelijen, Teritorial, dan Penerangan tidak boleh bekerja sendiri-sendiri, namun harus bekerja sama, tergantung situasi yang ada.

“Komunitas Intelijen, Teritorial, dan Penerangan harus memiliki kemampuan untuk mengcounter informasi hoax tersebut,” tegasnya.

Kasum TNI mengharapkan jajaran Intelijen, Teritorial, dan Penerangan agar dapat memberikan pemahaman kepada jajaran dibawahnya untuk dapat memberikan informasi yang positif kepada pimpinan sebelum menyampaikan pernyataan, sehingga berita negatif dapat dinetralisir secara maksimal menjadi berita positif.

“Jajaran Penerangan TNI tidak boleh ketinggalan dalam mengakses informasi secara langsung sebelum dilakukan evaluasi atau analisa,” katanya.

Kasum TNI menyampaikan bahwa Rapat Koordinasi yang dilaksanakan di tingkat Mabes TNI merupakan wahana silaturahmi dalam suatu komunitas Intelijen, Teritorial, dan Penerangan untuk mengakses evaluasi pelaksanaan Program Kerja tahun Anggaran 2016.

“Pelaksanaan program-program kerja yang telah digulirkan dari hasil tersebut, maka penyempurnaan berbagai kegiatan wajib hukumnya untuk dilaksanakan,” jelasnya.

Kepada seluruh peserta Rakor, Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan memberikan beberapa penekanan untuk dipedomani dalam pelaksanaannya, diantaranya: manfaatkan dengan baik rakor terpadu ini sebagai sarana koordinasi dan komunikasi antara komuniti, baik itu insan Intelijen, Teritorial, dan Penerangan TNI; Tingkatkan kepekaan deteksi dan cegah dini terhadap setiap perkembangan situasi yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dalam rangka mengantisipasi timbulnya berbagai permasalahan sosial.

“Waspadai dan antisipasi secara bersama-sama, baik ditingkat atas sampai dengan tingkat bawah terkait pelaksanaan kegiatan Pilkada serentak. Jajaran penerangan tidak boleh ketinggalan informasi yang mengakibatkan keterlambatan dalam pengambilan keputusan; Insan penerangan harus menguasai media sosial agar dapat membangun opini publik,” kata Kasum TNI.

Rakor Intelijen, Teritorial, dan Penerangan TNI Tahun 2017 diikuti oleh 448 peserta yang terdiri dari 140 peserta Intelijen, 188 peserta Teritorial, dan 120 peserta Penerangan TNI.

Rapat Koordinasi tersebut bertujuan menyampaikan evaluasi program kerja tahun anggaran tahun anggaran 2016 serta penyampaian program kerja tahun 2017, khususnya hal-hal menonjol terkait dengan kebijakan Panglima TNI Bidang Intelijen, Teritorial, dan Penerangan TNI.

Ebenezer Sihotang
judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.