Lampung Utara | Media Transparancy.com – Kelangkaan Gas Elpiji tabung 3 kg yang di peruntukan bagi masyarakat tidak mampu, kini telah menjadi salah satu kebutuhan primer atau kebutuhan pokok di kalangan masyarakat. Namun, sangat di sayangkan di Kabupaten Lampung Utara (Lampura) kerap terjadi kelangkaan Gas Elpiji3 kg terutama pada momentum hari besar umat Islam seperti Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha, Minggu (09/06/2024).
Kondisi ini telah menjadi tradisi dan selalu di alami masyarakat, sehingga ! Dengan kelangkaan Gas Elpiji 3 kg berdampak melambungnya nilai jual pada warung – warung eceren dan kondisi ini tentunya sangat meresahkan masyarakat, pasalnya kondisi langkanya Gas Elpiji 3 kg bukan hanya terjadi di pusat kota saja, kondisi ini merebak sampai ke pelosok desa, ironisnya,!!? tidak di ketahui secara pasti apa penyebab terjadinya kelangkaan Gas Elpiji 3 kg di Lampura, sampai berita ini diterbitkan belum di temukan, penyebab langkanya gas Gas Elpiji tersebut? Apakah ada sekelompok oknum yang bermain di lingkaran pemasok Gas Elpiji 3 kg di Lampura yang ingin meraup keuntungan secara pribadi dan mengabaikan hak dan kebutuhan masyarakat banyak, sampai kini belum dapat di telusuri.
Seperti yang di sampaikan oleh ibu Sari warga Kotabumi, kelangkaan Gas Elpiji 3 kg ini sudah menjadi penyakit tahunan, bagaimana tidak setiap momentum hari besar umat muslim Gas Elpiji 3 kg susah di dapat dan ketika ada itupun di warung eceran harganyapun sudah tidak masuk akal lagi, seperti saat ini harga Gas Elpiji 3 kg tembus Rp, 40, 000,- per tabung
” Sebagai warga kami sangat berharap k pada pemerintah melalui dinas terkait agar dapat mengatasi kelangkaan Gas Elpiji 3 kg, dan kami berharap kepada aparat penegak hukum apabila di dapati oknum yang melakukan penimbunan Gas Elpiji 3 kg untuk meraup keuntungan pribadi dan dan mengorbankan kebutuhan masyarakat banyak agar dapat di tindak tegas ” ungkapnya
Begitupun ungkapan Derry dan Adriyanto beserta sejumlah warga Kotabumi lainnya kelangkaan Gas Elpiji 3 kg ini bukan hanya terjadi saat ini, dari tahun sebelumnya pun selalu begini saat terutama pada saat momentum hari besar umat muslim, bisa di pastikan masyarakat Lampura selalu kesulitan untuk mendapatkan Gas Elpiji 3 kg, meski di kebun empat kotabumi dan di merak kelurahan tanjung harapan dan sekitarnya ada beberapa pangkalan. Namun, sayangnya persediaan tabung gas elpiji 3 kg tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan warga sekitar, karena hanya terlihat hanya ada beberapa tabung gas saja, sedangkan tabung gas lainnya tidak tau di mana rimbanya.Sehingga, warga harus rela mengeluarkan uang senilai Rp 40, 000- untuk mendapatkan Gas Elpiji 3 kg itupun stok tabung terbatas, Krn menurut keterangan sejumlah pemilik warung stok tabung terbatas
“Kebetulan kami dari pandawa kebun empat Kotabumi. Disini ada 4 – 5 pangkalan berdekatan, tetapi sulit kalau masyarakat mau membelinya di sana. Tidak tahu kemana barang itu, yang pasti setiap kali mau membeli di pangkalan selalu tidak ada,” timpal Adriyanto dan ibu – ibu lainnya.
Warga berharap kepada pemerintah agar dapat bertindak tegas di lapangan, guna memastikan ketersediaan tabung melon ditengah – tengah masyarakat. Pasalnya, permainan Oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab ini seperti Drama dan tidak ada habis – habisnya
“Kami masyarakat sangat berharap kepada pemerintah melalui dinas terkait jikalau momentum hari besar begini ya mbok stok ada. Masyarakat jangan dibuat bingung begini,” keluh sari beserta warga lainnya
(*/Sis)















