JAKARTA, MEDIA TRANSPARANCY – Mengenai kapal kargo KM Layar Sentosa yang ‘teronggok’ di samping breakwater (DAM) kolam Pelabuhan Tanjung Priok, Kepala Syahbandar Utama Tanjung Priok, Capt Amirudin mengaku telah memanggil pihak operator kapal namun gagal.
Amirudin mengaku, pihaknya gagal memanggil operator kapal untuk rapat karena terkendala oleh karena alamat operator kapal sudah pindah dan tidak jelas.
“Kami sudah pernah memanggil untuk rapat seluruh pemilik kapal mati yg berada di wilayah kerja (pelabuhan) Tanjung Priok tapi lagi-lagi gagal karena alamat nya sudah pindah dan tidak jelas,” ungkap Amirudin kepada mediatransparancy.com, Senin (9/12/2019).
Sementara, lanjut Amirudin, untuk memindahkan kapal tersebut butuh biaya yang sangat tinggi. Belum lagi kalau ada kebocoran sehingga beresiko tinggi bagi yg memindahkan.
Amirudin juga memastikan, petugas patroli untuk segera memeriksa dan memanggil operatornya untuk klarifikasi sekali lagi.
“Kita terus berupaya mas,” tutur Amirudin.
Baca juga: Di Pelabuhan Tanjung Priok, KM Layar Sentosa ‘Teronggok’ Sejak Tahun 2015
Sebelumnya, Kantor Syahbandar Utama Tanjung Priok pernah mengirim surat kepada operator kapal KM Layar Sentosa yakni PT Indonesia Fortune Lloyd (IFL), pada tanggal 30 Oktober 2017 perihal Pemindahan Kapal.
Surat itu ditandatangani oleh Capt Sudiono, M.Mar yang saat itu menjabat sebagai Kepala Syahbandar Utama Tanjung Priok.
Surat tersebut berisi perintah kepada PT IFL agar segera memindahkan kapal miliknya yakni KM Layar Sentosa ke Zona K (wreck area kapal mati dan kapal melakukan perbaikan), karena lokasi kapal saat ini berada di zona yang bukan peruntukkannya.
Selain itu, pemindahan kapal juga untuk memastikan keamanan dan keselamatan kapal di alur Pelabuhan Tanjung Priok.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, pada maret 2017 lalu, mantan Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Hubla Kemenhub, Capt. Marwansyah (saat menjabat sebagai Kepala Syahbandar Utama Tanjung Priok), pernah menginvestarisasi setidaknya ada 39 kapal yang rusak dan ‘teronggok’ di dalam dan luar kolam Pelabuhan Tanjung Priok.
Saat itu, 39 kapal tersebut, 24 diantaranya berada di dalam kolam pelabuhan dan 15 berada di luar kolam pelabuhan. MT1















