JAKARTA, MEDIATRANSPARANCY.COM – Sebagai aktivis Lingkungan Hidup dari Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Indonesia, serta dengan pengalaman dan pengetahuan tentang Lingkungan Hidup yang selama ini didapatkan bisa ditularkan dan bermanfaat lebih luas lagi bagi kesejahteraan masyarakat.

Demikian yang dikatakan Tokoh Muda dan juga Aktivis Lingkungan Hidup, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Koesnadi Wirasapoetra yang prihatin dengan kondisi lingkungan hidup khususnya di Jawa Barat. Hal inilah yang mendorong dirinya berkomitmen bangun wilayah Jawa Barat melalui peduli lingkungan hidup.
Mantan ketua WALHI Kalimantan Timur ini, mengatakan banyak permasalahan yang terjadi di Jawa Barat yang harus segera dibenahi seperti bencana banjir, longsor, pencemaran lingkungan, kerusakan ekosistem serta tingginya angka kemiskinan di Jawa Barat.
Berdasarkan data yang dihimpun mediatransparancy.com, bakal calon legislatif Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia ini, menjelaskan komitmennya mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui peduli lingkungan.
“Dua hal mendasar yang menjadi dorongan saya untuk maju menjadi anggota DPD adalah pertama karena amanah (penugasan) dari organisasi lingkungan hidup, kedua masih banyak rakyat Jawa Barat yang miskin dan rusaknya lingkungan hidup di Jawa Barat,” ungkap Koesnadi usai mendaftar di KPU Jawa Barat, Jalan Garut Nomor 5 Bandung.
Pria kelahiran Subang ini merupakan salah satu aktivis pegiat lingkungan hidup di Indonesia. Dan sudah lebih dari 25 tahun mengabdikan dirinya bekerja dalam penyelamatan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat pedesaan. Koesnadi Wirasapoetra juga aktif di organisasi lingkungan hidup dan membela hak-hak rakyat.
“Hidup itu harus banyak belajar dari kerja-kerja bersama rakyat dalam penyelesaian konflik sumberdaya alam, pemberdayaan ekonomi dan pengelolaan hutan lestari. Pengalaman inilah yang akan menjadi bekal saya dalam mengabdi melalui DPD RI. Sehingga nantinya akan dapat bekerja bersama masyarakat untuk mengentaskan kemiskinan dan menyelamatkan lingkungan hidup” ujarnya kepada awak media, Jum’at (27/4/2018).
Menurutnya, banyak hal yang harus diperjuangkan untuk Jawa Barat. Diantaranya, kualitas hidup, kesehatan, pendidikan, sarana prasarana social keagamaan, pemberdayaan ekonomi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), serta menciptakan lapangan kerja baru bagi angkatan kerja produktif.
“Memang bukan persoalan yang mudah dan sederhana untuk mewujudkan mandat dan aspirasi warga Jawa Barat dengan posisi Anggota DPD RI. Tetapi kita harus yakin, bahwa dengan kerja sama dan kerja nyata bersama warga masyarakat, kita akan mampu mewujudkan harapan dan bangkit dari kemiskinan. Serta membangun kesadaran bersama untuk menyelamatkan SDA lingkungan hidup sebagai modal penting mencapai kesejahteraan,” paparnya.
“Anggota DPD itu kantornya bukan di Jakarta, tetapi di daerah, sehingga harus senantiasa bersentuhan dengan masyarakat. Menjadi salah kaprah, jika seorang anggota DPD sulit untuk ditemui rakyat yang telah memberikan amanat kepadanya,” katanya.
Otonomi Daerah, kata dia, sejatinya harus mampu mendorong terwujudnya pemerintahan daerah yang bersih dari KKN. Kemudian, terkait dengan keinginan dan harapan warga masyarakat yang sedang memperjuangkan pemekaran wilayah kabupaten/kota, hal tersebut bukan sesuatu yang tidak mungkin untuk di perjuangkan dengan kewenangan DPD RI bersama masyarakat.
“Pemekaran wilayah Kabupaten dan kota, pada intinya adalah menghadirkan negara lebih dekat kepada rakyat. Sehingga dapat memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik dan cepat terhadap rakyatnya. Jadi, motivasinya adalah kesejahteraan rakyat, bukan politis terkait dengan bagi-bagi anggaran,” tandasnya.
Reporter : Ach Zark/Sofie Editor : Ahmad Z















