banner 728x250

LETKOL CKM P. SARAGIH IRUP UPACARA PENGIBARAN BENDERA SENIN BACAKAN AMANAT PANGDAM I/BB

judul gambar

SIBOLGA,  MEDIATRANAPARANCY. COM – Dandenkesyah 01.04.02, Letkol Ckm P. Saragih sebagai Irup pada upacara bendera hari Senin (10/9 /2018) yang dilaksanakan di Lapangan Upacara Makorem 023/KS Jalan Datuk Itam No 1, Sibolga dengan peserta upacara Prajurit perwira , Bintara , Tamtama dan Anggota PNS Makorem dan Disjan.

Irup membacakan amanat Pangdam I/BB, Mayor Jenderal TNI
MS. Fadhilah yang diawali dengan ucapan puji dan
syukur kehadirat Tuhan yang maha besar, karena diberi kesehatan
dan kesempatan, sehingga dapat mengikuti upacara bendera hari
Senin tanggal 10 September 2018, dalam keadaan khidmat dan tertib.

judul gambar

Mayor Jenderal TNI MS. Fadhilah mencermati fenomena anomali cuaca yang terjadi di beberapa wilayah di Kodam I/Bukit Barisan yang saat ini mengalami musim kemarau, dikhawatirkan berdampak terjadinya kekeringan di beberapa wilayah dan juga berpotensi mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi di wilayah Riau.

“Saya himbau kepada para Komandan Satkowil agar tanggap terhadap fenomena alam ini dan laksanakan uji protap penanggulangan bencana alam serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di daerahnya.

“Maksimal-kan seluruh potensi yang dimiliki oleh satuan baik personel maupun alat peralatan yang ada secara optimal,” tegas Pandam.

Pangdam I/BB juga menyinggung visi dan misi panglima TNI untuk mewujudkan TNI yang profesional, modern dan tangguh, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) berbasis kompetensi untuk mencapai standar kemampuan dan profesionalisme, berjiwa satria, militan dan loyal, sehingga diperlukan implementasi proses rekrutmen yang bersih, transparan, humanis, dan bebas KKN.

“Saat ini sedang berlangsung seleksi penerimaan calon Bintara PK TNI AD TA. 2018 untuk memperoleh calon prajurit yang handal dan profesional, yang akan mengawaki organisasi TNI AD.

Pangdam I/BB berharap kepada seluruh prajurit dan PNS Kodam I/Bukit Barisan yang mempunyai putra/ putri dan bercita-cita menjadi prajurit TNI AD agar betul-betul dipersiapkan, baik aspek administrasi, kesehatan, jasmani maupun psikologi.

“Hindari praktek pungli dan percaloan dalam setiap pelaksanaan seleksi penerimaan prajurit TNI AD. Apabila masih ditemukan oknum prajurit maupun PNS melakukan pungli atau menjadi calo, akan diberikan sanksi yang tegas,” kata Pandam.

Mayor Jenderal TNI MS. Fadhilah orang nomor satu di Kodam I/BB mengharapkan, seleksi penerimaan calon prajurit TNI AD sesuai norma yang berlaku secara transparan dan seobjektif mungkin, sehingga diperoleh calon prajurit yang handal di masa mendatang, selain itu, juga untuk menepis anggapan negatif sebagian masyarakat bahwa seleksi penerimaaan prajurit TNI AD tidak dilaksanakan secara transparan dan objektif.

“Perkembangan kelompok terorisme terakhir tahun 2018 tercatat sebanyak 716 WNI ikut bergabung dengan ISIS, sebagian telah kembali ke Indonesia dan merekrut anggota baru, membangun jaringan baru melalui pendekatan agama Islam dan menjadi sel-sel tidur yang siap melakukan aksi teror.

“Beberapa aksi teror oleh kelompok teroris penyerangan Mako Brimob Kelapa Dua, Bogor sampai dengan pengeboman beberapa gereja di surabaya,” kata Pangdam.

Menurut Pangdam I/BB, bahwa penanggulangan terhadap aksi teror di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 tahun 2003 dan Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 serta rancangan undang-undang terorisme yang disahkan oleh DPR pada tanggal 23 Mei 2018 dan saat ini sedang menunggu terbitnya Perpres tentang pelibatan TNI.

Namun kata Pandam yang juga mantan Kapuspen TNI ini, bahwa  pemerintah dengan tegas telah membuat kebijakan dalam penanggulangan aksi terorisme secara terpadu melibatkan TNI/POLRI dan masyarakat melalui kegiatan intelijen dan pembinaan teritorial,” tegas Pangdam.

Pangdam memerintahkan kepada aparat intelijen dan aparat teritorial dalam pencegahan terorisme di wilayah Kodam I/Bukit Barisan agar aparat intelijen membentuk jaring Intelijen pada setiap lapisan masyarakat dalam upaya deteksi dini dan mendapatkan informasi jaringan terorisme.

Aparat Teritorial agar membentuk mitra Babinsa untuk memperoleh informasi secara dini tentang kegiatan jaringan teroris. Aparat intelijen dan aparat teritorial agar meningkatkan sinergitas dengan aparat pemerintah daerah dan aparat kepolisian yang ada di wilayahnya dalam upaya memonitor perkembangan terorisme dan melaksanakan sosialisasi bahaya dan ancaman teroris serta lakukan pembinaan wawasan kebangsaan kepada seluruh lapisan masyarakat.

“Yang terakhir, lakukan pendataan dan pemetaan daerah yang rawan terjadi penyebaran paham radikalisme dan terorisme serta lakukan pembinaan terhadap mantan napi teroris yang telah kembali ke masyarakat sesuai dengan prioritas,” tegasnya.

“Semoga Tuhan yang maha pengasih dan maha penyayang senantiasa
memberikan taufik dan hidayahnya kepada kita semua dalam melanjutkan pengabdian terbaik kepada Kodam I/BB, bangsa dan negara yang kita cintai bersama,” kata Pangdam.

“Tetap semangat,” tutup Pangdam I/BB.

Editor: Edison

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.