banner 728x250

LSM Gerakan Cinta Indonesia Mengutuk Keras Aksi Pengeboman  Gereja Di Samarinda

Foto: Gereja Oikumene di Samarinda yang menjadi sasaran aksi pelemparan bom molotov
judul gambar
Foto: Dharma Leksana, STh., MSi ketua DPP LSM GRACIA
Foto: Dharma Leksana, STh., MSi ketua DPP LSM GRACIA

Jakarta, Mediatransparancy.com – Terkait peristiwa pengeboman Gereja Oikumene di Samarinda LSM Gerakan Cinta Indonesia telah mengambil sikap, “Kami meminta kepada Presiden Jokowi agar segera memerintahkan aparat penegak hukum di Republik ini agar serius mengusut tuntas terhadap pelaku pelemparan bom di Gereja Oikumene  Samarinda, Kalimantan Timur. Kami meminta kepada Kepolisian agar mengusut secara tuntas pelaku serta otak dibalik aksi keji tersebut,” Terang Hisar Sihotang kepada awak media  di Jakarta (13/11/2016).

Seperti kita ketahui bersama bahwa peledakan bom di Gereja Oikumene  sekitar pukul 10.00 Wita hari minggu 13/11/2016 di Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur merupakan kenyataan yang memprihatinkan dan anti kemanusiaan.  Apalagi ada anak anak yang menjadi korban dalam aksi pelemparan bom tersebut.

judul gambar

Memang hasil perkembangan terakhir, polisi telah menangkap pria yang diduga melemparkan bom. Namun aksi terorisme semacam ini pasti tidak berdiri sendiri, pasti ada actor di belakangnya yang mendalanginya.

Kronologis Kejadian Bom Molotov Samarinda

Pada hari Minggu tanggal 13 Nopember 2016 pukul 10.00 Wita bertempat di Gereja Oikumene RT 03 no 32 jl. Cipto Mangunkusumo Kel. Sengkotek Kec. Loa Janan ilir telah terjadi pelemparan Bom Yang diduga mengunakan jenis Molotov  yang dilakukan oleh orang yang tidak dikenal. (Lokasi kejadian di parkiran depan Gereja Oikumene).

Foto: Pelaku pelemparan bom molotov diamankan oleh petugas kepolisian
Foto: Pelaku pelemparan bom molotov diamankan oleh petugas kepolisian

Menurut laporan intelijen Angkatan darat yang kami terima melalui Whatsapps,  kronologis kejadiannya  sebagai berikut :

  1. Sekitar pukul 10.00 Wita jemaat yang selesai melaksanakan kegiatan ibadah keluar melalui pintu depan menuju ke parkiran tiba2 datang orang yang tidak dikenal melemparkan sesuatu yang diduga jenis bom molotov.
  2. Sekitar pukul 10.15 wita pelaku yang melempar bom jenis molotov tadi melarikan diri ke arah depan dan melompat ke sungai mahakam, warga melihat kejadian tersebut berusaha mengejar pelaku dan akhirnya pelaku ditangkap oleh warga dan diserahkan ke pihak kepolisian Polsek Samarinda Seberang.

3 .Adapun korban akibat ledakan tersebut berjumlah 5 orang dan saat ini dilarikan ke RSUD Abd. Muis Samarinda

  1. Diduga pelaku pelemparan yg mengunakan bom molotov adalah Sdr. Juanda, 35 th, alamat ( eks pelaku bom buku) dan saat ini sdr. Juanda diamankan di Polres Samarinda.

Adapun nama2 korban akibat kejadian tsb adalah sebagai berikut :

Foto: Korban anak-anak oleh aksi biadab pelaku pelemparan bom
Foto:  anak-anak korban aksi biadab pelaku pelemparan bom gereja di Samarinda
  1. Intan Olivia Banjar Nahor (2 tahun, luka bakar pd bagian lengan)
  2. Anita Kristabel Sihotang (2 tahun)
  3. Alvaro Aurelius Tristan Sinaga (4 tahun, luka bakar kepala dan lengan)
  4. Triniti Hutahaean (3 tahun)
  5. Rito Mayong

Kesemua korban merupakan anak-anak yg baru selesai melaksanakan ibadah.

  1. Pkl 12.00 Wita Tim Gegana Brimob Samarinda tiba di lokasi kejadian utk mengamankan lokasi dan memasang garis polisi.

LSM Gerakan Cinta Indonesia (GRACIA) yang bergerak untuk menggalang kecintaan kepada tanah air Indonesia mengadakan konferensi pers di kantornya  jl. Yos Sudarso No. 57 Jakarta Utara untuk menyatakan sikap atas peristiwa tersebut.

Dharma Leksana, STh., MSi. Ketua Umum LSM gerakan Cinta Indonesia mengatakan,”Kami mengutuk keras atas tindakan aksi terror bom terhadap rumah ibadah di Samarinda. Polisi harus mengusut tuntas dalang aksi pengeboman.  Kami menghimbau agar seluruh elemen masyarakat tidak terprovokasi oleh peristiwa ini. Negara Kesatuan Republik Indonesia sedang dicoba untuk dipecah belah. Mari satukan tangan dan kekuatan melawan aksi aksi yang akan menghancurkan Negara NKRI yang kita cintai ini.” Ungkapnya kepada awak media.

“Saya percaya dan yakin bahwa aksi ini bukan dilakukan oleh saudara saudara kami yang muslim, Islam adalah cinta damai, Kristen, Hindu, Budha, maupun aliran kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa tidak ada yang mengajarkan melakukan terror dan pembunuhan kepada sesame manusia. Teror adalah murni kejahatan kemanusiaan yang harus dilawan.” Pungkasnya.

Penulis: Hisar Sihotang
Editor: Aloysius
judul gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *