banner 728x250

M Nuh: Media harus menjadi pendingin bagi masyarakat ketika situasi sedang panas

judul gambar

Jakarta, MEDIATRANSPARANCY.COM – Pengurus Dewan Pers periode 2016-2019 yang dipimpin oleh Yosep Adi Prasetyo gelar pisah sambut dengan anggota Dewan Pers periode 2019-2022 yang dipimpin oleh Mohammad Nuh di Hotel Sari Pan Pacific, Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (12/06/2019).

Sembilan Anggota Dewan Pers periode 2019-2022 diantaranya mewakili unsur WARTAWAN adalah Arif Zulkifli, Hendry Ch Bangun, dan Jamalul Insan,mewakili unsur PERUSAHAAN PERS adalah Ahmad Djauhar, Agung Darmajaya, dan Asep Setiawan, sedangkan yang mewakili unsur TOKOH MASYARAKAT adalah Hassanein Rais, Mohammad Nuh, dan Agus Sudibyo.

judul gambar

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise, Ketua KPU Arief Budiman, Ketua Bawaslu Abhan, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Muhammad Iqbal, Kapuspen TNI Mayjen Sisriadi, Mantan Ketua Dewan Pers Bagir Manan dan sejumlah tokoh lainnya.

Acara Pisah sambut juga sekaligus bertujuan untuk mempertemukan para anggota Dewan Pers yang dipimpin oleh Yosep Adi Prasetyo dan anggota Dewan Pers yang dipimpin oleh Mohammad Nuh periode 2019-2022.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh terpilih sebagai Ketua Dewan Pers periode 2019-2022, dan sudah dilantik sejak 21 Mei 2019 lalu.

Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh mengharapkan media dapat menjadi mediator yang hadir di antara masyarakat.

“Tantangan media sekarang itu ikuti saja pola kaidah keilmuan, mulai dari data informasi knowladge. Sehingga tidak mungkin mendapat informasi oksigen yang fresh lalu data tak jelas, karena informasi harus dapat dari data. Baru dari situ informasi diolah jadi knowladge,” kata M Nuh.

Selain itu, dia menyebut media harus memiliki peran dalam mengedukasi masyarakat. Sebab, dia menilai sejumlah masyarakat masih kesulitan dalam menyaring berita yang ada.

“Media harus punya fungsi yang kedua yaitu melakukan pemberdayaan di masyarakat, dari pemberdayaan itulah maka fungsi yang ketiga, adalah pencerahan. Maka akan tambah jelas media bisa memastikan mana yang salah dan benar,” kata Nuh.

“Kami sangat yakin informasi yang dihasilkan itu ibaratnya oksigen. Kalau oksigen terkontaminasi justru bukan menyehatkan tapi akan menyakitkan siapa yang menghirupnya,” ujar Nuh.

Nuh menganggap peran media bagi masyarakat Indonesia sangat siginfikan. Salah satu peran yang disebutkan Nuh adalah dalam pendidikan atau edukasi.

Menurutnya edukasi bagi masyarakat sangat penting. Sebab, dengan peran media dalam membantu meningkatkan edukasi, masyarakat nantinya mampu memilah mana yang baik dan yang buruk.

“Karena dengan tingkat edukasi yang baik masyarakat secara otomatis melalui dirinya sendiri bisa melakukan filter,” kata Nuh.

Masih kata Nuh, media harus menjadi pendingin bagi masyarakat ketika situasi sedang panas.

Menurutnya, media harus bisa memperhatikan adanya perbedaan di tengah masyarakat dan memberikan informasi yang tidak memecah belah.

“Media juga harus menjadi pendingin. Kalau fungsi media menjadi pemanas, situasi bangsa akan panas. Media harus jadi pendingin,” pungkas Nuh.

Editor: Benz

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.