JAKARTA, mediatransparancy.com – Salah seorang mantan staf perizinan Sudin P2B Jakarta Barat (saat ini berubah nama menjadi Sudin CKTRP-Red) membangun sebuah rumah mewah dengan ketinggian tiga lantai di Komplek DPR RI No 46.
Namun anehnya, bangunan super mewah tersebut didirikan diatas lahan terkena rencana jalan.
Pantauan mediatransparancy.com dilokasi bangunan, terlihat beberapa corat coret yang dibuat warga pertanda penolakan terhadap keberadaan bangunan tersebut.
Sekjen LSM Gerakan Cinta Indonesia (Gracia), Hisar S yang dimintai komentarnya mengungkapkan, bahwa jejak pekerjaan yang dimiliki pemilik bangunan yang merupakan mantan PNS di Pemprov DKI seharusnya patuh aturan.
“Dari rekam jejak pekerjaannya yang merupakan alumnus perizinan P2B Jakarta Barat, sejatinya pemilik mengetahui dan mematuhi aturan,” ujarnya.
Namun yang terjadi, ujarnya, sang pemilik justru tidak mematuhi aturan membangun di DKI.
“Jangan-jangan dia dulu juga yang sering mempermainkan perizinan, sehingga tidak mematuhi aturan yang ada di DKI,” cetusnya.
Disebutkannya, pihaknya meminta Inspektorat DKI Jakarta untuk melakukan penyelidikan.
“Kita desak Kadis Citata maupun Inspektorat DKI turun melihat lokasi,” ungkapnya.
H Naslam yang dikonfirmasi terkait keberadaan bangunan miliknya yang diduga melanggar lebih memilih diam dan cuek, seakan dunia ini milik pribadinya tanpa ada aturan.
Hal yang sama juga dipertontonkan Kasudin CKTRP Jakbar, Bayu Adji maupun Kasi Pengawasan Sudin CKTRP Kota Administrasi Jakarta Barat. Sutan/As
