banner 728x250

Mantan Satgas Dishub UP Perparkiran Meminta Keadilan

Laoli tengah, Bersama dua anggotanya bambang (kiri) dan abu (kanan)
judul gambar

 

Jakarta – Mediatransparancy.com, keterkaitan perbuatan pidana (pengeroyokan) atasan terhadap bawahan yang terjadi pada, Senin (7/9) lalu, korban Waosokhi Laoli (40) Komandan Regu (Dandru) Satgas Unit Pengelola Perparkiran Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta, ibaratnya sudah jatuh tertimpa tangga pula. Hal itulah yang dirasakan dan dialami Laoli, keadilan yang diharapkannya sebagai bawahan dinilainya ternyata tidak berlaku kepada seorang anggota kecil seperti dirinya. “Karena inilah bukti yang saya dapatkan bang. Bukannya keadilan yang saya terima dari kejadian tersebut, malah saya di mutasi ke Kepulauan Seribu,” kata Laoli kepada beberapa awak media yang menemuinya

judul gambar
Photo surat keputusan mutasi Global
Photo surat keputusan mutasi Global

Sebelumnya Bermula gara-gara surat Tugas, “Laoli menjelaskan awal kejadian.” Kehadiran dirinya menghadap Kasatpel UP Perparkiran, (AN) kedalam ruangan ingin mempertanyakan kebenaran terkait pencabutan Surat Tugas Satgas dirinya yang dirasa sebelah pihak. Namun sesampainya didalam ruangan dan setelah terjadi perdebatan, dan Kasatpel memanggil seorang Manager, (JP.B) dan kericuhan pun terjadi didalam ruangan Kasatpel tersebut. Dengan disaksikan ke 4 orang anggota Satgas lainnya antara lain, Lamberto Desauja, Bambang Irawan, SH, Asep Mulyana dan Abu Yasid Bustomi. Kasatpel, (AN) yang Merasa tidak senang dengan keberadaan dan pertanyaan yang dilontarkan bawahannya tersebut. Menurut pengakuan Waosokhi laoli, “Kasatpel (AN) langsung memukul, mencekik dan menyeret saya sampai keluar kantor, (AN) yang tidak sendiri di bantu oleh Manager (JP.B) mempermalukan diri saya dihadapan seluruh karyawan dan juga anggota saya,” terang Laoli. “Jadi kejadian yang menimpa saya adalah, setelah saya dikeroyok dan sekarang saya di mutasi,” ujarnya dengan nada geram

Dan Laoli menilai mutasi yang diterima terhadap dirinya dinilai sebelah pihak, “banyak keganjalan dan juga dirasa olehnya semuanya hanyalah permainan unsur ketidak senangan terhadap diri saya, seperti yang terjadi didalam SK Global, Keputusan Kepala Dinas Perhubungan Dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta Nomor 277 tahun 2015,” ungkap Laoli. Dan setelah ditelisik SK tersebut menurut laoli ada keganjilan, karena ada nama pegawai yang dobel didalam SK tersebut dan jug SK tersebut yang diterima dirinya photo copy

“Saya lebih baik dipecat, dari pada harus Dipindahkan, “ Tegas Laoli

Hal tersebut ditampik oleh Kepala UP Perparkiran Provinsi DKI Jakarta, Sunardi M. Sinaga, S.STP, MM dengan mengatakan, “sehubungan untuk penyegaran ditubuh UP Perparkiran, adanya mutasi tersebut dipilih secara acak dan itu bukan dari saya, melainkan semua sudah diatur oleh Kepala Dinas,” terangnya pada, Senin (21/9) ketika menerima wartawan diruang kerjanya. Dan berbicara soal pengeroyokan menurut Sinaga, terjadinya insiden tersebut sudah saya ketahui selagi saya Study Banding di Beijing, China. Dengan adanya pelaporan oleh Kasatpel (AN) Menurut Sinaga hal tersebut dilakukan karena Laoli sebagai bawahan berlaku tidak sopan masuk kedalam ruangan atasan. Dan sebagai bawahan menantang atasan, dan menghadap atasannya didalam ruangan tersebut dengan nada suara yang keras, dan juga menunjuk-nunjuk atasan. Sehingga dengan refleks bukan memukul seperti yang dituduhkan, tapi Kasatpel (AN) hanya mendorong sehingga terkena muka sehingga menyebabkan luka dibagian bibir kanan atas,” ujar Sinaga yang kembali dijelas oleh (AN) yang ikut hadir didalam ruangan Kepala UP Perparkiran. Sinaga pun menambahkan kalau Waosokhi Laoli tersebut sebagai pegawai yang banyak kesalahan, “pertanyaan saya ada apa dia tidak mau dipindah dan betah di UP Perparkiran, di indiakasikan ayo ada apa?” tanya Sinaga

“Bahwa untuk kepentingan dinas, perlu adanya pengangkatan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil. Dan ini hanya mutasi jabatan kenapa dia Laoli (red) sangat mempermasalahkan, karena kalau hal ini terjadi pada saya jelas saya sangat siap,” ungkap Sinaga lagi dengan nada tegas
Dan Kepala Unit Pengelola Perparkiran Dishub Provinsi DKI Jakarta ini pun menyarankan agar wartawan juga meminta penjelasan kepada Kasatpel, (AN) dan Manager, (JP.B) agar terang titik permasalahannya (Zarkasih)

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.