banner 728x250

MARAKNYA MINI MARKET DI JAKARTA, HAMBAT KINERJA PPSU

Saluran air didepan Mini Market sudah ditutupi cor beton. foto/Aloysius.
judul gambar

JAKARTRA, MEDIATRANSPARANCY.COM – Memasuki musim penghujan di Jakarta saat ini justru membuat masyarakat menjadi waspada dengan bencana banjir. Salah satu contoh banyaknya saluran-saluran air yang terhambat oleh bangunan permanen sehingga para Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di DKI Jakarta harus extra kerja keras dengan membobok bangunan yang berada diatas saluran tersebut.

Seperti halnya bangunan permanen yang berdiri di sepanjang Jalan Mangga Besar Raya dan Jalan Mangga Besar lainnya, di ketahui banyaknya bangunan yang menutupi saluran air sehingga menghambat air mengalir pada saat hujan turun dan sulit untuk membersihkan sampah dari saluran.

judul gambar

Menurut Rudi, salah satu warga RW 01 Kelurahan Tamansari kepada mediatransparancy.com mengatakan, melihat kondisi saluran air di area Jalan Mangga Besar dan sekitarnya sangat memrihatinkan karena hampir seluruh saluran tertutup oleh cor beton, akibatnya sampah akan menumpuk dibawah coran beton.

“Saya sangat prihatin melihat bangunan diatas salurah air yang tertutup oleh cor beton hingga menyulitkan anggota PPSU untuk membersihkan saluran, walaupun mereka sudah berusaha membongkar atau sedang membersihkan saluran yang tertutup dengan beton atau jembatan, namun, mengalami hambatan. Mereka rela harus turun atau menyeburkan diri ke dalam saluran yang penuh sampah yang harus dibersihkan. Kalau ngga, tetap saja banjir,” kata Rudi kepada media ini Selasa (7/11/2017).

Oleh karena itu, Rudi meminta pemerintah setempat untuk tanggap melihat banjir yang diakibatkan oleh mampatnya saluran air yang dipenuhi oleh sampah dan ditutupi cor beton permanen, dan juga aparat Kelurahan menegor langsung warga yang menutupi saluran air dengan cor beton didepan rumah warga.

“Pemerintah setempat seperti RT/RW  wajib menegur warga atau pengusaha apabila menemukan saluran air yang ditutupi cor berton, dan segera laporkan langsung kepada pemerintah setempat untuk ditindak lanjuti,” katanya.

Dengan maraknya bangunan berupa cor beton yang menutupi saluran air di wilayah Tamansari, media ini mengkonfirmasi Lurah Kelurahan Tamansari, Kecamatan Tamansari, Jakbar, Simon Arfandi di kantornya, namun menurut salah seorang staf Kelurahan, Lurah Tamansari sedang rapat  di luar apakah di Wali Kota Adm Jakbar atau di Kecamatan.

Sementara itu, salah seorang praktisi lingkungan hidup DKI Jakarta, Richard Aldo mengatakan, pula menurut keterangan salah satu praktisi Lingkungan Hidup DKI Jakarta Richard Aldo yang dihubungi media ini mengatakan, dengan maraknya pengecoran diatas saluran air oleh warga pengusaha sudah saatnya warga memiliki kesadaran terhadap lingkungan, namun, pihak RT tidak boleh tinggal diam atau pembiaran, kalau memang sudah diingatkan tapi tidak digubris wajib pengurus RT sebagai ujung tombak Peprov DKI Jakarta memberikan teguran kepada warga yang membandel.

“Ya semuanya itu seharusnya dari kesadaran manusianya, tetapi apa salahnya juga pihak RT setempat wajib memberikan teguran kepada pengusaha tersebut. Saat ini kan RT juga mendapatkan dana OP yang di berikan oleh Pemprov DKI Jakarta. Ya bukan kerja hanya melapor saja kepada Gubernur, tapi harus memiliki keberanian untuk menegur pengusaha tersebut,” tegas Richard kepada media ini melalui telpon selulernya.

Richard meminta pengurus RT dan RW untuk saling kerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk berani menegur keras pengusaha yang tidak mentaati aturan dan bahkan yang sudah sangat meresahkan warga, namun, kata Richard, pengurus RT/RW harus  lebih berhati-hati melaporkan wilayah dimana ada temuan pengecoran beton diatas saluran air.

“Wilayah sendiri dulu di perhatikan baru wilayah lain,” tegas Richard. (Aloysius)

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.