banner 728x250

MENKO PUAN MAHARANI HARAP TIDAK ADA LAGI MISMATCH ANTARA DUNIA PENDIDIKAN DENGAN DUNIA KERJA

judul gambar

JAKARTA, MEDIATRANSPARANCY.COM – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mendorong dunia industri agar membantu pendidikan maupun pelatihan vokasi di sekolah kejuruan dan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk mempercepat peningkatan kompetensi dari tenaga kerja Indonesia.

“Pada sejumlah SMK dan Politeknik, industri harus selalu dilibatkan langsung dalam proses pembelajaran, sehingga tidak ada lagi mismatch antara dunia pendidikan dengan dunia kerja,” ucap Menko Puan Maharani di Kantornya.

judul gambar

Menurut Puan, keterlibatan dunia usaha dalam membantu pemerintah akan membuat pendidikan dan pelatihan vokasi semakin masif dan fokus untuk meningkatkan kompetensi dan mengurangi angka pengangguran. “Saat ini, lembaga pendidikan vokasi di dalam negeri memang belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan dunia industri,” kata Puan.

Oleh karena itu, kata Puan, kita perlu mendorong keterlibatan dunia usaha untuk bisa terus berkontribusi dalam mempercepat peningkatan kompetensi tenaga kerja. Puan mengaku bahwa Indonesia masih kekurangan tenaga kerja skill. Padahal sampai 2030 setidaknya Indonesia harus produksi 3,8 jutaan ton per tahun.

“Ini tantangan yang tidak mungkin hanya dilakukan pemerintah jadi harus melibatkan dunia usaha dan melibatkan masyarakat lainnya,” terang Puan.

Keinginan puan dalam melibatkan dunia usaha ini berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia (SDM).

Karena itu, tambahnya, untuk menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo tersebut, lima menteri kabinet kerja telah menandatangani nota kesepahaman terkait pengembangan pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi.

Sebagai informasi, kelima menteri tersebut adalah Menteri Perindusterian, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, serta Menteri Badan Usaha Milik Negara. (ES265)

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.