banner 728x250

Menteri Perhubungan : “KSOP Muara Angke di Bebas Tugaskan Per 3 Januari 2017”

Foto: Menteri Perhubungan Budi Karya di dampingi Plt.Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, mengunjungi korban KM.Zahro Express di RSPAD.
judul gambar

JAKARTA, MEDIATRANSPARANCY.COM – Sebuah kecelakaan terbakarnya KM.Zahro Express yang terjadi pada Minggu (1/1/2017) kemarin yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa terhadap para penumpang, maka Kementerian Perhubungan telah memberhentikan dengan cepat Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Muara Angke Deddy Junaedi. Deddy dianggap lalai dalam pengawasan terhadap keselamatan penumpang Kapal Motor Zahro Express.

“Kami sudah membebas tugaskan Syahbandar dan yang bersangkutan akan kami klarifikasi,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Senin, 2 Januari 2017.

judul gambar

Sementara itu juga Menteri Perhubungan Budi Karya yang hadir di RSPAD Gatot Subroto untuk menjenguk para korban KM Zahro Express yang terbakar di Perairan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Minggu (1/1/2017).

KM. Zahro Express tersebut berangkat dari Dermaga Muara Angke, Jakarta Utara, itu dengan membawa 184 penumpang. Akibat kebakaran sebanyak 23 orang meninggal dan 17 hilang, sisanya selamat.

Kemudian ditambahkan Menteri Perhubungan Budi Karya menuturkan bahwa pihaknya akan terus melakukan klarifikasi sejauh mana Standar Operasi Prosedur (SOP) dijalankan di lapangan kepada Deddy Junaedi selaku Kepala KSOP.

“Deddy selaku Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Muara Angke efektif diberhentikan memegang hak dan tanggung jawab selaku KSOP per 3 Januari 2017,”ungkapnya.

Selain itu juga Menteri Perhubungan Budi Karya tidak hanya memberhentikan KSOP Muara Angke saja, tetapi beliau juga akan memberikan teguran secara tertulis kepada pemilik KM.Zahro Express Yodi Mutiara Prima serta Nahkoda Moh.Nali yang dianggap lalai dalam menjalankan KM.Zahro Express.

Kemudian Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tonny Budiono juga mengatakan, “pihaknya akan melakukan klarifikasi kapal-kapal yang beroperasi di wilayah tersebut dan juga di seluruh Indonesia”.

“Kami juga berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta untuk bersama-sama menindaklanjuti penanganan musibah terbakarnya KM. Zahro Express,” kata Tonny.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, penumpang KM Zahro Express yang terbakar di tengah laut itu, dipastikan berjumlah 184 orang dengan rincian korban selamat sebanyak 130 orang, korban meninggal 23 orang dan sisanya belum ditemukan.

“Baik korban meninggal maupun korban luka akan mendapatkan santunan dari Jasa Raharja sebagaimana ketentuan yang berlaku,” ujar Tonny.

Penulis : Aloysius Tedi
judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.