banner 728x250

Menuju 12 Juta Wisman dan 260 Juta Wisnus Tahun 2016

Foto : Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepariwisataan ke-II, berlangsung selama dua hari (Kamis dan Jumat, 28-29/4) di Jakarta Convention Center (JCC).
judul gambar

Jakarta, Mediatransparancy.com —Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepariwisataan ke-II sebagai upaya meningkatkan sinergisitas antara Pusat dan Daerah dalam rangka percepatan pembangunan kepariwisataan nasional untuk mewujudkan tercapainya target pariwisata 2016 hingga 2019. Rakornas yang dibuka sekaligus sebagai keynote speech oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya tersebut berlangsung selama dua hari (Kamis dan Jumat, 28-29/4) di Jakarta Convention Center (JCC).

Menpar Arief Yahya menegaskan, kunci keberhasilan pembangunan kepariwisataan nasional tidak lepas dari peran serta semua pemangku kepentingan (stakeholder); kalangan pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, media dan praktisi maupun komunitas pariwisata (Penta Helix). “Membangun sinergisitas yang baik dengan semua stakeholder pariwisata ini menjadi kunci dalam mewujudkan target 2016 hingga 2019 mendatang,”kata Menpar Arief Yahya.

judul gambar

Menpar Arief Yahya menjelaskan, Presiden Joko Widodo telah menetapkan pariwisata sebagai sektor andalan yang harus didukung oleh semua sektor lain terutama sektor infrastruktur dan transportasi dalam mempercepat tercapainya target pariwisata 2019.

Presiden menetapkan target pariwisata dalam lima tahun ke depan atau 2019 harus naik dua kali lipat, yakni; memberikan kontribusi pada PDB nasional sebesar 8%, devisa yang dihasilkan Rp 280 triliun, menciptakan lapangan kerja di bidang pariwisata sebanyak 13 juta orang, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) 20 juta dan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) 275 juta, serta indeks daya saing pariwisata Indonesia berada di ranking 30 dunia, sementara target tahun 2016 adalah 12 juta kunjungan wisman dan 260 juta pergerakan wisnus, kontribusi pariwisata terhadap PDB nasional sebesar 5%, serta jumlah lapangan kerja yang diciptakan sebanyak 11,7 juta tenaga kerja.

Meningkatnya peringkat pada pilar business environment tersebut, kata Arief Yahya, sayangnya diikuti dengan menurunnya pada sejumlah sub-pilar yaitu; jumlah hari dalam memulai bisnis dan biaya memulai bisnis masing-masing turun di ranking 129 dan 105 atau berada di bawah Malaysia dan Thailand.

Sebagai perbandingan (benchmarking) pada sub-pilar memulai bisnis; Indonesia berada di ranking 129, sedangkan Malaysia di ranking 23 dan Thailand di ranking 109, sedangkan pada sub-pilar biaya memulai bisnis; Indonesia berada di ranking 105, Malaysia ranking 66 dan Thailand ranking 64. ”Ini menjadi salah satu tantangan dan PR kita bersama bagaimana kita segera memperbaiki sub pilar yang menjadi komponen penting dalam meningkatkan daya saing global,” kata Arief Yahya, seraya berharap melalui Rakornas kali ini akan dihasilkan sebuah komitmen bersama untuk mendukung peningkatkan daya saing pariwisata nasional di tingkat global.

Penulis : Aloysius Tedi/humas Kemenpar
Editor : Safid Firdaus

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.