banner 728x250

Operasional Sementara Tol Solo – Kertosono Tetap H-7

Foto : iLustrasi
judul gambar

Sragen, Mediatransparancy.com – Meski sejumlah pihak mendesak pengoperasian jalan tol Solo – Kertosono agar dapat dioperasikan H-10 Lebaran, namun Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Solo – Kertosono tetap akan membuka jalan tersebut untuk arus mudik mulai H-7 hari raya.

Hal tersebut disampaikan Kepala Satker Aidil Fiqri saat menerima Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP yang mengecek kondisi jalan tol Solo – Kertosono, Senin (20/6). Menurutnya, kesiapan tersebut berdasarkan kenyataan di mana hingga kini masih ada beberapa titik yang berupa tanah. Untuk itu diperlukan waktu memadatkan dan membuat beton sementara, serta memastikan jalan tersebut benar-benar layak dilalui.

judul gambar

Ditambahkan, jalur tol itu hanya akan dibuka untuk satu jalur. Yakni jalur menuju Sragen pada saat mudik, dan sebaliknya dari Sragen menuju Solo pada arus balik. Jalan tol bisa dilewati dengan masuk melalui Jalan Adi Sumarmo, tepatnya di KM 11 jalan tol (Klodran, Surakarta). Perjalanan bisa ditempuh sampai KM 31 dan keluar di Jalan Gemolong-Sragen (Pungkruk). Namun mengingat belum tersedianya penerangan yang memadai, jalan hanya dibuka pukul 05.00 – 18.00. Kendati begitu, pengguna jalan juga mesti berhati-hati mengingat masih ada beberapa persimpangan jalan yang digunakan masyarakat sekitar karena jembatan penghubung jalan warga belum selesai dikerjakan.

“Permasalahan utama yang dihadapi adalah pembebasan lahan. Bahkan masih ada tanah yang baru dibebaskan hari ini. Ada yang baru sepakat Sabtu lalu. Untuk pembebasan lahan ini kami sampai minta tolong Panglima TNI AU. Memang bisa dengan cara konsinyasi, tapi itu butuh waktu satu bulan,” ungkap Aidil.

Hal senada juga disampaikan Direktur Utama PT Solo Ngawi Jaya (SNJ), David Wijayatno, yang mengerjakan konstruksi dari KM 21-35.

Memang harapan pemerintah dan masyarakat, jalan bisa dibuka H-10 Lebaran. Tapi jalan itu tetap mesti melalui uji kelayakan yang baru dilakukan pada 27 Juni mendatang. Pada hari itu sekaligus dilakukan survei terakhir yang melibatkan pihak Kepolisian dan Dinas Perhubungan Provinsi maupun Kabupaten.

“Sebenarnya H-10 sudah siap. Tapi harus diuji kelayakan dulu. Kalau oke, H-7 jalan akan dibuka sementara,” tegasnya.

Sekda Sri Puryono yang berkesempatan menyusuri jalan tol menyatakan dukungan jika jalan baru dibuka pada H-7. Karena bagaimana pun, keselamatan pengguna jalan yang melintas harus diutamakan.

Berdasarkan hasil penelusuran sepanjang jalan tol Solo – Kertosono ada beberapa spot lokasi yang perlu perhatian khusus. Yakni, penyempitan dan perkerasan jalan sementara di IC Solo (titik V), penyempitan dan persimpangan sebidang di UP Klodran (titik IV), persimpangan sebidang jalan lokal di lokasi overpass yang belum berfungsi (titik I, II, III, dan di wilayah Kabupaten Sragen), penyempitan jalan tol di Jembatan Wonerojo (titik VI), serta perlambatan kecepatan tol di Jembatan Bengawan Solo). Saat pengoperasian jalan, juga telah disiapkan mobil derek, petugas patroli, serta sejumlah posko kesehatan.

Penulis : Chris Muryat/rel

judul gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published.